Thursday 28 June 2018

PERDARAHAN POSTPARTUM



Analisis Jurnal
Incidence and risk factors for postpartum
hemorrhage in Uganda
Oleh :
Sam Ononge, Florence Mirembe, Julius Wandabwa and Oona M. R. Campbell
Definisi perdarahan post partum (PPH)
Perdarahan pascapersalinan didefinisikan sebagai kehilangan darah 500 ml atau lebih setelah melahirkan, sedangkan postpartum perdarahan yang berat adalah kehilangan darah 1000 ml atau lebih.
Penyebab utama terjadinya Perdarahan postpartum
1)      Atonia rahim
2)      Luka saluran kelamin
3)      Kegagalan sistem koagulasi darah
4)      Trauma
Faktor resiko Perdarahan postpartum
1)      Riwayat PPH di masa lalu
2)      Kehamilan multipel
3)      Persalinan bayi macrosomia
4)      Primi-gravida
5)      Grand multi-paritas
6)      Usia lebih tua,
7)      Prematur kelahiran
8)      Luka saluran kelamin
9)      Penggunaan oksitosik non-penggunaan untuk profilaksis PPH
10)  Induksi persalinan
11)  Persalinan melalui operasi sesar
12)  Kematian janin intra uterin

Pengetahuan faktor risiko akan menginformasikan intervensi kesehatan masyarakat untuk pengendalian PPH Kepada klinisi, identifikasi faktor risiko pada periode antenatal dan intrapartum mungkin berikan kesempatan untuk intervensi tepat waktu untuk mencegahnya PPH
Hasil penelitian
1)      Ada terjadinya peningkatan risiko PPH berat saat operasi caesar dilakukan apabila dilatasi serviks lebih dari 9 cm terutama karena avulsi pembuluh yang terkena dampak. Pelayanan kesehatan pada saat penatalaksanaanya harus memiliki kapasitas bank darah untuk merespon kebutuhan transfusi darah apbila diperlukan. Selain itu, yang penting adalah  menilai ulang kembali pasien  yang ingin di lakukan operasi sesar untuk dilakukan kemungkinan vaginal instrumental (ekstraksi vakumatau forceps) untuk mengurangi tingkat operasi caesar.
2)      Risiko PPH berlipat ganda (macrosomia,≥ 4000 g) bayi. Meningkatnya risiko PPH pada wanita yang melahirkan bayi besar karena terlalu membebani rahim yang terkai tdengan atonia rahim. Sebagai tenaga kesehatan hal ini membutuhkan lebih banyak kewaspadaan pada saat persalinan dan kelahiran. Sebagai tenaga kesehatan kita harus amengidentifikasi wanita yang berisiko, memiliki persiapan yang memadai dan mrencanakan intervensi dini untuk mencegah PPH. Beberapa kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko PPH karena over distensi yang disebabkan oleh kehamilan multipel meningkatrisiko atonia rahim. Selain itu, plasenta yang besar dapat meningkatkan luas permukaan untuk terjadinya pendarahan setelah melahirkan
3)      Pada pasien penderita HIV menunjukkan bahwa HIV positif pada ibu hamil lebih mungkin terkena PPH dari pada HIV negatif, hal ini belum diketahui secara pasti. Ada yang mengatakan karena peningkatan trombositopenia. Bagi tenaga kesehatan lebih meningkatkan perawatan dan tanggung jawab untuk  menghindari terjadinya peningkatan risiko, di mana penyedia layanan kesehatan menerapkan intervensi saat pendarahan dimulai dan memakai alat pelindung yang lengkap untuk menghindari tertularnya virus HIV, sebagai tenaga kesehatan kita harus bertanggung jawab menangani setiap kasus yang ada.

No comments:

Post a Comment