Analisis
Jurnal
Incidence
and risk factors for postpartum
hemorrhage
in Uganda
Oleh
:
Sam
Ononge, Florence Mirembe, Julius Wandabwa and Oona M. R. Campbell
Definisi
perdarahan post partum (PPH)
Perdarahan
pascapersalinan didefinisikan sebagai kehilangan darah 500 ml atau lebih
setelah melahirkan, sedangkan postpartum perdarahan yang berat adalah
kehilangan darah 1000 ml atau lebih.
Penyebab
utama terjadinya Perdarahan postpartum
1)
Atonia rahim
2)
Luka
saluran kelamin
3)
Kegagalan
sistem koagulasi darah
4)
Trauma
Faktor resiko Perdarahan
postpartum
1)
Riwayat
PPH di masa lalu
2)
Kehamilan
multipel
3)
Persalinan
bayi macrosomia
4)
Primi-gravida
5)
Grand
multi-paritas
6)
Usia
lebih tua,
7)
Prematur
kelahiran
8)
Luka
saluran kelamin
9)
Penggunaan
oksitosik non-penggunaan untuk profilaksis PPH
10) Induksi persalinan
11) Persalinan melalui operasi sesar
12) Kematian janin intra uterin
Pengetahuan
faktor risiko akan menginformasikan intervensi kesehatan masyarakat untuk
pengendalian PPH Kepada klinisi, identifikasi faktor risiko pada periode
antenatal dan intrapartum mungkin berikan kesempatan untuk intervensi tepat
waktu untuk mencegahnya PPH
Hasil penelitian
1)
Ada terjadinya peningkatan risiko PPH
berat saat operasi caesar dilakukan apabila dilatasi serviks lebih dari 9 cm
terutama karena avulsi pembuluh yang terkena dampak. Pelayanan kesehatan pada
saat penatalaksanaanya harus memiliki kapasitas bank darah untuk merespon
kebutuhan transfusi darah apbila diperlukan. Selain itu, yang penting adalah menilai ulang kembali pasien yang ingin di lakukan operasi sesar untuk dilakukan
kemungkinan vaginal instrumental (ekstraksi vakumatau forceps) untuk mengurangi
tingkat operasi caesar.
2) Risiko
PPH berlipat ganda (macrosomia,≥ 4000 g) bayi. Meningkatnya risiko PPH pada
wanita yang melahirkan bayi besar karena terlalu membebani rahim yang terkai tdengan
atonia rahim. Sebagai tenaga kesehatan hal ini membutuhkan lebih banyak
kewaspadaan pada saat persalinan dan kelahiran. Sebagai tenaga kesehatan kita
harus amengidentifikasi wanita yang berisiko, memiliki persiapan yang memadai
dan mrencanakan intervensi dini untuk mencegah PPH. Beberapa kehamilan dikaitkan
dengan peningkatan risiko PPH karena over distensi yang disebabkan oleh
kehamilan multipel meningkatrisiko atonia rahim. Selain itu, plasenta yang
besar dapat meningkatkan luas permukaan untuk terjadinya pendarahan setelah
melahirkan
3) Pada
pasien penderita HIV menunjukkan bahwa HIV positif pada ibu hamil lebih mungkin
terkena PPH dari pada HIV negatif, hal ini belum diketahui secara pasti. Ada
yang mengatakan karena peningkatan trombositopenia. Bagi tenaga kesehatan lebih
meningkatkan perawatan dan tanggung jawab untuk menghindari terjadinya peningkatan risiko, di
mana penyedia layanan kesehatan menerapkan intervensi saat pendarahan dimulai
dan memakai alat pelindung yang lengkap untuk menghindari tertularnya virus HIV,
sebagai tenaga kesehatan kita harus bertanggung jawab menangani setiap kasus
yang ada.
No comments:
Post a Comment