Wednesday 16 May 2018

PERDARAHAN PADA KEHAMILAN “PLASENTA AKRETA”


Analisis Jurnal
Plasenta akreta adalah plasenta yang melekat secara abnormal pada uterus, dimana villi korionik berhubungan langsung dengan miometrium tanpa desidua diantaranya. Desidua endometrium merupakan barier atau sawar untuk mencegah invasi villi plasental ke miometrium uterus. Pada plasenta akreta, tidak terdapat desidua basalis atau perkembangan tidak sempurna dari lapisan fibrinoid.
Ketika plasenta menginvasi hingga miometrium maka disebut sebagai plasenta inkreta. Jika plasenta menginvasi melewati miometrium dan serosa dan dapat menginvasi organ terdekat seperti kandung kemih maka disebut sebagai plasenta perkreta.
Penyebab utama plasenta akreta masih tidak jelas, namun ada beberapa teori yang diusulkan. Vaskularisasi abnormal akibat proses jaringan parut setelah operasi dengan hipoksia lokal sekunder yang mengarah pada rusaknya desidualisasi dan invasi trofoblas berlebihan merupakan teori patogenesis yang paling didukung sampai saat ini. Ada beberapa penyebab yang sering terjadi yaitu :
1.      Konsepsi dan nidasi terlambat
2.      Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi.
3.      Cacat atau ada jaringan parut pada endometrium oleh bekas pembedahan
4.      Kebiasaan merokok
5.      Usia diatas 35 tahun
Kebanyakan plasenta akreta tidak menunjukkan gejala. Gejala yang berhubungan dengan plasenta akreta mungkin perdarahan vaginal dan kram yang sebagian besar terlihat pada kasus plasenta previa, yang merupakan faktor risiko terkuat untuk plasenta akreta. Meskipun jarang, kasus nyeri akut abdomen dan hipotensi karena syok hipovolemik dari ruptur uteri sekunder bisa karena plasenta perkreta; skenario kritis ini dapat terjadi setiap saat selama kehamilan.
Gejala klinis yang terjadi pada plasenta previa (akreta), yaitu:
1.      Perdarahan tanpa disertai rasa nyeri
2.      Perdarahan berwarna merah segar
3.      Perdarahan pertama tidak banyak (bercak)
4.      Janin biasanya masih dalam keadaan baik
5.      Diagnosis plasenta akreta dibuat berdasarkan spesimen patologis yang diperoleh setelah histerektomi. Diagnosis definitif ini tergantung pada visualisasi vili khorionik yang tertanam dalam miometrium tanpa lapisan desidua di antaranya. Diagnosis plasenta akreta juga dapat berdasarkan USG (ultrasonography) dan MRI (magnetic resonance imaging).
6.      Sonografi 2-dimensi konvensional adalah alat skrining yang baik untuk mendeteksi plasenta akreta. Pasien dengan riwayat persalinan sesar sebelumnya dan plasenta previa diperiksa dengan sonografi antenatal, tetapi diagnosis definitif dibuat setelah melahirkan. Sonografi grayscale sangat baik untuk diagnosis prenatal plasenta akreta pada wanita berisiko. Sensitivitasnya sekitar 77%-87% dengan spesifisitas 96%-98%, nilai prediksi positif (PPV) dari 65% menjadi 93%, dan nilai prediktif negatif (NPV) dari 98%. Cara ini merupakan alat diagnosis utama plasenta akreta. Sensitivitas keseluruhan MRI adalah 80% sampai 85% dengan spesifisitas 65% sampai 100%. MRI jarang mengubah manajemen bedah.
7.      Dalam suatu studi, pasien yang menjalani baik MRI dan ultrasonografi masih memiliki risiko tertinggi menjalani histerektomi. Diagnosis yang didapatkan dari MRI juga tidak terbebas dari hasil false negative dan false positive.  Selain sonografi 2-dimensi dan MRI, sonografi 3-dimensi dengan pencitraan power Doppler telah digunakan untuk menilai perlekatan plasenta. Evaluasi arsitektur sirkulasi pembuluh darah plasenta dengan kekuatan 3-dimensi dapat membantu membedakan plasenta akreta dari plasenta perkreta
Penanganan:
Pasien yang datang dengan keluhan tidak lahirnya plasenta setelah melahirkan bayi. Tanda penting dari adanya plasenta akreta ialah pada pemeriksaan luar didapatkan ikutnya fundus/korpus uteri apabila tali pusat ditarik. Tindakan yang akan dilakukan adalah tindakan operatif, seperti kolaborasi dengan dokter spesialis Obstetric Gynecology. Dan jika kasus terjadi di Klinik Mandiri makansegera rujuk ke pelayanan kesehatan yang lebih memadai.
Komplikasi:
Komplikasi Plasenta akreta mencakup kerusakan organ lokal, perdarahan pascaoperasi, embolisme cairan ketuban, koagulopati konsumtif, komplikasi terkait transfusi, sindrom gangguan pernapasan akut, kejadian tromboemboli pasca-operasi, kegagalan organ multisistem, dan kematian ibu.14 Komplikasi saluran kemih termasuk cystotomy pada sekitar 15% kasus dan cedera ureter pada sekitar 2% kasus
Tatalaksana Kebidanan:
Karena kasus ini mengarah pada patologis dan ranahnya bidan hanya sampai pada fisiologis saja maka jika terdapat kasus plasenta akreta, dan pasien terdeteksi plasenta akreta  maka segera lakukan kolaborasi dengan dokter spesialis Obstetri Gynekologi untuk segera dilakukan tindakan. Jika kasus ditemukan di Bidan Praktik Mandiri (BPM) maka segera lakukan rujukan ke tempat pelayanan kesehatan yang lebih memadai untuk menangani kasus tersebut.

Sumber:
Sharbaf, F. R., A. Jamal, E. Mesdoghinia, M. A. Kalahroudi, S. Niroomanesh, F. Atoof. 2014.  Journal  Ultrasound detection of placenta accreta in the first trimester of pregnancy. Iranian Journal of  Reproductive Medicine Vol. 12. No. 6. Di Akses 01 Oktober 2017.
Fauzan,  W. A. Iswari, T. U. Pardede, F. Darus, B. Puspitasari, S. Santana, F. Abidin,  J. J. Endjun. 2017. USG untuk Deteksi Plasenta Akreta. Kalbemed. Di Akses Tanggal 10 Oktober 2017


Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat
Dan silahkan bisa membaca beberapa blog dari situs saya ini
ristianizee.blogspot.com


MANFAAT KONSUMSI BUAH DAN SAYUR


Analisis Jurnal

Buah-buahan dan sayuran merupakan sumber yang baik dari serat makanan, vitamin dan mineral dan memiliki kepadatan energi yang rendah. Pola makan kaya buah dan sayuran dalam beberapa studi intervensi dikaitkan dengan efek yang menguntungkan pada faktor-faktor risiko metabolik termasuk lipid serum, tekanan darah (BP) dan berat badan (BB), meskipun kurangnya daridampak juga telah dilaporkan. Hasil dari penelitian kohort prospektif menunjukkan hubungan terbalik antara asupan buah dan sayuran dan stroke, total mortalitas dan beberapa kanker. Kemungkinan mekanisme / mediator untuk efek menguntungkan dari buah-buahan dan sayuran termasuk mengurangi kepadatan diet energi, modulasi dari lipid darah dan respon glukosa dan BW oleh serat makanan, serta pengganti dari makanan yang kurang menguntungkan. Bukti untuk mekanisme yang melibatkan antioksidan, bagaimanapun, terbatas.

Dampak dari memasukkan sejumlah besar buah dan sayuran ke dalam diet pada keseluruhan asupan makanan dan efek selanjutnya pada BW dan faktor-faktor risiko metabolik, bagaimanapun, belum sepenuhnya diketahui. Pedoman berbasis pangan Swedia termasuk saran untuk makan setidaknya 500 g dari buah-buahan dan sayuran per hari, setara dengan sekitar lima porsi sehari. Hasil dari survei diet Swedia pada orang dewasa menunjukkan bahwa rata-rata intake berada jauh di bawah target dari 500 g / d.

Dibandingkan dengan subyek yang menerima saran diet umum, penyediaan dari jumlah yang cukup dari buah-buahan dan sayuran menyebabkan peningkatan substansial dalam buah dan sayuran antara subyek kelebihan berat badan. Asupan yang meningkat disertai dengan perubahan yang menguntungkan pada BB dan pengukuran antropometrik lainnya dan tingkat insulin, dan perubahan ini cenderung lebih jelas daripada pada subjek yang diberikan saran diet saja. Perubahan ini mungkin, dalam kombinasi dengan peningkatan konsentrasi serum dari karotenoid, dan vitamin C dan asupan folat, memiliki kesehatan manfaat dalam jangka panjang sehubungan dengan, misalnya, risiko dari CVD, kanker tertentu dan diabetes tipe 2.

Yuk rajin makan buah dan sayur secara rutin agar gizi terpenuhi.

Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat
Dan silahkan bisa membaca beberapa blog dari situs saya ini
ristianizee.blogspot.com
Sumber:
Jarvi, A., Karlstrom, B., Vessby, B., dan Becker, W. 2016. Increased Intake of Fruits and Vegetables in Overweight Subjects: Effects on Body Weigiht, Body Composition, Metabolic Risk Factors and Dietary Intake. The British Journal of Nutrition. Cambridge 115(10): 1760-1768

Monday 7 May 2018

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (Birrul Walidain)


Berdasarkan sabda Rasulullah SAW:”Al-Birr adalah baiknya akhlak”. Birrul Walidain  diartikan sebagai kebaikan-kebaikan yang dipersembahkan oleh seorang anakk kepada kedua orangtuanya. Kebaikan-kebaikan yang dipersembahkan oleh seorang anak kepada kedua orang tuanya. Kebaikan tersebut mencakup nilai-nilai fitrah manusia. Birrrul-Walidain juga diartikan sebagai perilaku berbakti kepada orang tua yakni memenuhi keinginan orang tua. Apabila salah satu atau keduanya memerintahkan sesuatu, wajib bagi anaknya untuk mematuhinya selama itu bukan perkara maksiat. Walaupun mungkin yang diperintahkan orang tua adalah perkara yang mubah hukumnya.
Kewajiban anak terhadap orang tua:
a.       Saat orang tua masih hidup
1.      Mentaati orang tua selama tidak mendurhakai Allah. (QS. Luqman: 15)
2.      Berbakti dan merendahkan diri dihadapan kedua orang tua. (QS. Al-Ahqaaf: 15)
3.      Berbicara dengan lembut di hadapan kedua orang tua. (QS. Maryam: 41-45)
4.      Menyediakan makanan untuk kedua orang tua.
5.      Meminta izin kepada keduanya ketika hendak pergi berjihad
6.      Memberikan harta kepada kedua orang tua menurut jumlah yang mereka inginkan.
7.      Membuat keduanya ridha dengan cara berbuat baik pada orang yang dicintai oleh mereka
8.      Memenuhi sumpah kedua orang tua.
9.      Tidak mencela orang tua dan menjaganya dari celaan orang lain.
b.      Kewajiban pada orang tua saat mereka sudah meninggal dunia
1.      Menshalatkan dan berdo’a untuk keduanya
2.      Beristighfar untuk mereka berdua
3.      Menunaikan janji/ wasiat kedua orang tua
4.      Memuliakan rekan-rekan kedua orang tua
5.      Menyambung tali silaturrahmi dengan kerabat ibu dan bapak

Sumber:
‘Aisyiyah. 2017. Birrul Walidain. Yogyakarta: Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Majelis Tabligh