Sunday 29 October 2017

ANALISIS JURNAL : Frekuensi, Faktor Risiko, dan Hasil Fetomaternal pada Plasenta Previa

ANALISIS JURNAL

Jurnal Ilmiah:
“Frequency, Risk Faktors, and Adverse Fetomaternal Outcomes of Placenta Previa in Nothern Tanzania”
Nama Peneliti: Elizabeth Eliet Senkoro, Amasha H. Hwanamsangu, Fransisca Seraphin Chuwa, Sia Emmanuel Msuya, Oresta Peter Mnali, Benjamin G. Brown, dan Michael Johnson Mahande.
Penerbit : Hindawi Publishing Coorparation
Jurnal Kehamilan, Volume 2017, halaman 7
Sebuah penelitian mengenai frekuensi, faktor resiko, dan hasil fetomaternal yang menghasilkan plasenta previa yang dilakukan di Tanzania Utara, New York. Subspesialis fetomaternal adalah spesialis obstetri dan ginekologi yang memperdalam keilmuannya di bidang kehamian dan segala permasalahan kehamilan, termasuk dalam keahlian melakukan pemeriksaan USG (Purnama, 2014). Dengan tujuan penelitian dengan harapan bahwa akan membantu memperbaiki diagnosis dini dari plasenta previa dan memungkinkan pengelolaan dan pencegahan hasil buruk menjadi lebih baik.
Metode
Metode yang digunakan dengan melakukan studi kohort retrospektif dengan menggunakan data terkait maternal dari regitrasi kelahiran medis di Kilimanjaro Christian Medical Centre (KMCK) yang terletak di Moshi Municipality, Tanzania.
Menggunakan sampel terdiri dari 47.686 yang dianalisis yaitu semua data register kelahiran dengan pengecualian ibu yang didiagnosis dengan absupsi plasenta dan ibu dengan kehamilan multipel. Waktu yang digunakan selama dari Januari 2000 hingga Desember 2015. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner standar setelah bidan terlatih mengerjakan standarilasasi kuesioner. Ibu diwawancarai setiap hari, dalam waktu 24 jam setelah melahirkan atau sesegera setellah sembuh jika ibu melahirkan dengan komplikasi persalinan. Analisis data menggunakan Statistical Package for The Social Sciences (SPSS) versi 20. Penelitian telah disetujui oleh komite etika yaitu Kilimanjaro Christian Medical University College Research Ethics Committee.
Hasil
Faktor risiko plasenta previa yang signifikan yaitu penyakit ginekologi (OR 2,44), penggunaan alkohol selama kehamilan (OR 1,61), grande multipara (OR 3,46), multigravida >5 (OR 4,85). Di sisi lain perawatan antenatal >4 kunjungan (OR 0,45) dan usia ibu >35 tahun (0,56).
Komplikasi pada ibu dengan plasenta previa adalah peningkatan mengalami perdarahan antepartum (OR 9,21), Perdarahan postpartum (OR 17,6), rawat inap rumah sakit >4 hari (OR5,62), melahirkan melalui seksio sesarea (OR 9,68), dan transfusi darah (OR 2,91).
Komplikasi pada bayi si ibu dengan plasenta previa yaitu memiliki skor apgar <7 (OR 2,68), skor 5 (OR3,83), skor 10 (OR 3,07) menit setelah melahirkan, BBLR (OR 5,62), masuk NICU (OR 2,53), malpresentasi janin (OR 4,3), lahir mati (OR 2,58) dan kematian neonatal dini (OR 3,75).
Kesimpulan
Faktor risiko plasenta previa yaitu multigravida, penyakit genetik, perawatan antenatal yang tidak adekuat dan penggunaan alkohol merupakan faktor risiko utama. Faktor risiko ini berguna untuk melakukan skrining dengan fetomaternal pada ibu berisiko. Plasenta previa juga mengandung risiko signifikan terhadap ibu dan janin yang parah dan buruk. Penelitian ini mengutamakan kebutuhan akan perawatan kebidanan komprehensif untuk menangani kasus plasenta previa dan komplikasinya secara tepat.
Analisis Jurnal:
Ibu yang yang memiliki riwayat placenta previa sebelumnya berisiko 6,7 kali untuk mengalami placenta previa dibanding ibu yang tidak memiliki riwayat placenta previa sebelumnya. Untuk itu perlu diberikan penyuluhan atau konseling usia reproduksi sehat termasuk konseling KB pada pasutri. Disamping itu Tenaga Kesehatan hendaknya melaksanakan pemeriksaan Antenatal Care yang intensif pada ibu hamil dengan usia dan paritas berisiko, yang memiliki riwayat kureatage, riwayat SC, dan riwayat placenta previa sebelumnya (Trianingsih dkk, 2015).
REKOMENDASI

Rekomendasi Asuhan Kebidanan
Melakukan asuhan kebidanan komprehensif untuk menangani kasus plasenta previa dan komplikasinya secara tepat. Wanita hamil memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan komprehensif, bermutu, terjangkau dan berhak memutuskan tentang kehamilannya (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016). Filosofi dan defenisi kebidanan mencakup dukungan saat masa kehamilan dan persalinan secara fisiologis (normal) serta pengelolaan atau rujukan jika terjadi komplikasi. Kebidanan menyediakan akses ke layanan yang dekat dengan tempat tinggal ibu dan kelangsungan asuhan serta asuhan komprehensif yaitu dari sebelum konsepsi (yaitu keluarga berencana) sampai masa pascapersalinan dan masa pascakelahiran, dan atara rumah tangga dan rumah sakit. Sistem kesehatan yang membuat asuhan kebidanan yang tersedia bagi semua wanita akan memberikan layanan yang tepat kepada wanita (Petra, 2013).
Tingkat invasi miometrium vili korionis pada plasenta previa yaitu plasenta akreta, plasenta increta dan plasenta perkerta. Plasenta akreta adalah persatuan yang abnormal antara plasenta dan otot uterus yang mendasarinya tanpa adanya desidua basalis, yang normalnya persatuan antara plasenta dan desidua endometrium yang mendasarinya. Kasus plsenta previa inkreta yang didiagnosis antenatal dengan Ultrasound (US) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) (Guler, et al, 2013).
Jika sudah dipastikan diagnosisnya adalah plasenta previa, maka persalinan harus dilakukan secara seksio sesarea, karena janin tidak dapat melewati jalan lahir yang tertutup plasenta. Pada kasus plasenta letak rendah, kadang masih dapat dipertimbangkan persalinan per vaginam jika diperkirakan kepala janin dapat turun dan menekan tepi plasenta sehingga tidak akan terjadi perdarahan banyak (Purnama, 2014).



DAFTAR PUSTAKA

Guler, Ayse et al. Antenatal Diagnosis of Placenta Increta dan Its Successful Conservative Management with Methotrexate. Melalui https://search.proquest.com/pqrl/docview/1399279831/fulltextPDF/EAF8852BEA344299PQ/4?accountid=188397 diakses 08 Oktober 2017

Petra, Ten H, B. 2013. Continuity of Maternity Carer for All Women. Melalui https://search.proquest.com/pqrl/docview/1464981141/7A6FEF0B97DF4AF0PQ/5?accountid=188397 diakses 08 Oktober 2017

Purnama, Dian Indah. 2014. 100 Hal Penting yang Wajib Diketahui Bumil. Jakarta Selatan: PT Kawan Pustaka

Senkoro, E. Eliet, et al. 2016. Frequency, Risk Factors, and Adverse Fetomaternal Outcomes of Placenta Previa in Northern Tanzania Journal of Pregnancy Volume 2017. Melalui https://search.proquest.com/pqrl/docview/1874439818/EAF8852BEA344299PQ/11?accountid=188397 diakses 08 Oktober 2017

Trianingsih, Indah, dkk. 2015. Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Timbulnya Kejadian Placenta Previa Jurnal Kedokteran Yarsi 23 (2) : 103-113. Melalui https://media.neliti.com/media/publications/104049-ID-faktor-faktor-yang-berpengaruh-pada-timb.pdf diakses 15 Oktober 2017


Tyastuti, Siti & Wahyuningsih, Heni Puji. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.