Monday 9 April 2018

KONTRASEPSI ORAL KOMBINASI


Merupakan pil yang mengandung 2 hormon dosis rendah, progestin dan estrogen. Cara kerja utamanya adalah dengan mencegah ovulasi. Kapan memulainya?
Seorang wanita dapat mulai mengguanakan KOK kapan saja dia inginkan jika yakin tidak hamil. Untuk menyingkirkan kehamilan dapat menggunakan ceklist Penapisan Kehamilan.
Situasi
Kapan Memulai
Memiliki siklus menstrusi atau beralih dari metode nonhormonal
Dapat mulai minum pil kapan saja
-          Jika klien mulai dalam 5 hari setelah mulai haid, tidak perlu metode cadangan
-          Jika lebih dari 5 hari setelah menstruasi dimulai, klien dapat mulai menggunakan KOK dapan pun jika yakin ia tidak hamil. Ia akan membutuhkan metode cadangan untuk 7 hari pertama menggunakan pil KOK. (Jika anda tidak yakin, berikan ia KOK sekarang dan katakan padanya, untuk mulai memakai nya saat periode menstruasi berikutnya).
-          Jika klien beralih dari AKDR, klien dapat mulai KOK segera.
Beralih dari metode hormonal
-          Segera, jika klien telah menggunakan metode hormonal secara konsisten dan benar atau dipastikan tidak hamil. Tidak perlu menunggu metode cadangan.
-          Jika klien beralih dari metode suntik, klien dapat mulai KOK pada jadwal suntikan akan diberikan
Menyusui secara eksklusif atau hamipir eksklusif


Kurang dari 6 bulan setelah melahirkan
-          Berikan klien KOK dan katakan pada klien untuk meulai menggunakan pil tersebut 6 bulan setelah melahirkan atau ketika ASI bukan lagi merupakan sumber asupan bayi yang utama
Lebih dari 6 bulan setelah melahirkan
-          Jika belum mulai mendapatkan menstruasi, klien dapat mulai minum KOK kapan pun jika yakin tidak hamil. Klien membutuhkan metode cadangan untuk 7 hari pertama menggunakan KOK. (Jika anda tidak benar-benar yakin, berikan KOK sekarang dan katakan pada klien anda untuk mulai meminumnya saat menstriasi berikutnya).
-          Jika sudah mulai mendapatkan menstruasi, klien dapat mulai meminum KOK sepeti yang disarankan untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi
Menyusui secara parsial

Kurang dari 6 minggu setelah melahirkan
-          Berikan klien KOK dan katakan pada klien untuk meminumnya 6 minggu setelah melahirkan
-          Dan juga berikan klien metode cadangan untuk digunakan sampai 6 minggu setelah melahirkan jika menstruasi bulanan kembali sebelum 6 minggu pasca melahirkan
Lebih dari 6 minggu setelah melahirkan
-          Jika belum mendapatkan menstruasi bulanan, klien dapat mulai KOK kapan pun jika benar-benar yakin ia tidak hamil. Klien akan membutuhkan metode cadangan dalam 7 hari pertama meminum pil. (Jika anda tidak benar-benar yakin, berikan klien KOK sekarang dan katakan pada klien anda untuk mulai meminum pil tersebut saat periode menstruasi berikutnya).
-          Jika klien sudah mulai mendapatkan menstruasi, klien dapat mulai meminum KOK sebagaimana yang disarankan pada wanita yang memiliki siklus menstruasi.
Tidak menyusui

Kuarng dari 4 minggu setelah melahirkan
-          Klien dapat menggunakan KOK kapan pun pada hari ke 21-28 setelah melahirkan. Berikan klien kapan saja untuk memulai pada 7 hari tersebut. Tidak perlu menggunakan metode cadangan. (Jika ada risiko untuk Tromboemboli Vena, tunggu sampai 6 minggu)
Lebih dari 4 minggu setelah melahirkan
-          Jika klien belum mendapatkan menstruasi bualanannya, ia dapat mulai menggunakan KOK kapan pun jika benar-benar yakin klien tidak hamil. Klien membutuhkan metode cadangan untuk 7 hari pertama meminum pil ini. (Jika anda tidak benar-benar yakin, berikan klien KOK sekarang dan katakan pada klien  anda untuk mulai meminum pil tersebut saat periode menstruasi berikutnya).
-          Jika klien sudah mulai mendapatkan menstruasi, klien dapat mulai meminum KOK sebagaimana yang disarankan pada wanita yang memiliki siklus menstruasi.
Tidak ada menstruasi bulanan (tidak berkaitan dengan melahirkan atau menyusui)
-          Klien dapt mulai meminum KOK kapan pun ia benar-benar yakin tidak hamil. Klien membutuhkan metode cadangan untuk 7 hari pertama meminum pil ini.
Setelah keguguran/ abortus
-          Segera jika ia mulai meminum pil dalam 7 hari setelah keguguran trimester 1 atau 2, klien dapat mulai meminum KOK kapan pun jika ia benar-benar yakin tidak hamil. Ia membutuhkan metode cadangan untuk 7 hari pertama meminum pil ini. (Jika anda tidak benar-benar yakin, berikan klien KOK sekarang dan katakan pada klien  anda untuk mulai meminum pil tersebut saat periode menstruasi berikutnya).
Setelah meminum Pil Kontrasepsi Darurat
-          Klien dapat mulai meminum KOK sehari setelah dia selesai meminum pil kontrasepsi darurat. Tidak perlu menunggu periode menstruasi berikutnya untuk memulai meminum pil KOK.
-          Pengguna KOK baru harus memulai paket pil baru
-          Klien yang sedang meminum KOK yang membutuhkan pil kontrsepsi darurat karena kesalahan dalam mengkonsumsi pil KOK, dapat melanjutkan menggunakan pil KOK yang tersisa.
-          Semua klien membutuhkan metode cadangan untuk 7 hari pertama meminum pil ini.
Menjelaskan Cara Menggunakan Kontrasepsi Oral Kombinasi
1.      Memberikan pil
-          Berikan paket sebanyak mungkin yang dibutuhkan – bahkan sebanyak pasokan 1 tahun (13 paket)
2.      Jelaskan mengenai paket pil
-          Tunjukkan jenis paket – 21 atau 28 pil. Tunjukkan bahwa 7 pil terakhir warnyanya berbeda dan tidak mengandung hormon
-          Tunjukkan bagaimana menggunakan pil pertama dari paket dan bagaimana mengikuti petunjuk atau panah dari paket sampai pil yang terakhir
3.      Berikan intruksi utama
-          Minum 1 pil setiap hari – sampai paket habis
-          Diskusikan petunjuk untuk mengkonsumsi pil setiap hari. Kaitkan minum il dengan kegiatan harian- seperti membersihkan gigi mungkin membantu klien mengingat
-          Minum pil pada waktu yang sama setiap hari membantu mengingat. Hal ini juga dapat mengurangi beberapa efek samping.
4.      Jelaskan memulai paket berikutnya
-          Paket 28 pil: ketika klien selesai dengan satu paket, tepat pada hari brikutnya klien harus meminum pil pertama dari paket selanjutnya
-          Paket 21 pil: setelah klien meminum pil terakhir dari satu paket, klien harus menunggu tidak lebih dari 7 hari dan pertama dari paket selanjutnya.
-          Hal yang sangat penting untuk memulai paket selanjutnya tepat waktu. Telambat memulai paket baru dapat berisiko kehamilan.
5.      Sediakan cadangan dan jelaskan cara penggunaannya
-          Klien mungkin saja membutuhkan metode cadangan, seperti saat klien lupa minum pil
-          Metode cadangan termasuk abstinens, kondom wanita atau pria, spermisid dan metode penarikan. Katakan padanya bahwa spermisid dan metode penarikan adalah paling kurang efektif. Berikan klien kondom jika memungkinkan.

Bagaimana Jika Lupa Meminum Pil?
Lupa meminum pil atau terlambat diminum sangat mungkin terjadi. Pengguna KOK harus mengetahui apa yang harus dilakukan jika mereka lupa meminum pil. Jika klien lupa minum 1 pil atau lebih, ia harus mengikuti instruksi di bawah ini.
Pesan Utama
-          Minum satu pil hormonal yang terlupa sesegara mungkin
-          Tetap minum pil seperti biasanya, satu pil setiap hari (klien boleh meminum 2 pil pada saat yang sama atau pada hari yang sama)
Lupa satu atau 2 pil?
Terlambat mulai paket baru 1 atau 2 hari?
-          Minum satu pil hormonal sesegera mungkin
-          Risiko kecil untuk terjadi kehamilan
Lupa minum 3 pil atau lebih berturut-turut pada minggu pertama atau kedua?
Terlambat 3 hari atau lebih dalam memulai paket baru?
-          Minum satu pil hormonal sesegera mungkin
-          Gunakan metode cadangan dalam 7 hari kedepan
-          Dan apabila klien berhubungan seksual dalam 5 hari sebelumnya, dapat dipertimbangkan pil kontrasepsi darurat
Lupa minum 3 pil atau lebih pada minggu ketiga?
-          Minum satu pil hormonal sesegera mungkin
-          Selesaikan semua pil hormonal dalam paket. Buang 7 pil nonhormonal yang ada dalam paket 28 pil.
-          Mulai paket baru pada keesokan hari
-          Gunakan metode cadangan dalam 7 hari kedepan
-          Jika klien berhubungan seksual dalam 5 hari sebelumnya, dapat dipertimbangkan pil kontrasepsi darurat
Lupa minum pil nonhormonal? (7 pil terakhir dalam paket 28 pil)
-          Buang pil nonhormonal yang terlupa
-          Tetap minum pil KOK, satu setiap hari. Milai paket baru seperti biasa
Muntah hebat atau diare
-          Jika klien muntah dalam 2 jam setelah minum pil, klien harus meminum pil yang alin dari paketnya sesegera mungkin, lalu setelahnya minum pil seperti biasa.
-          Jika klien muntah-muntah atau diare selama lebih dari 2 hari, ikuti instruksi untuk lupa minum 3 pil atau lebih di atas.

Sumber :
 App Indonesia WHO MEC-WHEEL (Play Store atau App Store)

6 PENAPISAN KEHAMILAN


6 penapisan kehamilan sebelum memilih alat kontrasepsi (KB):
1.      Apakah anda mempunyai bayi berumur kurang dari 6 bulan?
2.      Apakah anda pantang bersenggama sejak haid terakhir atau bersalin?
3.      Apakah anda baru melahirkan bayi kurang dai 4 minggu?
4.      Apakah haid terakhir dimulai 7 hari terahir (atau 12 hari terahir bila klien ingin menggunakan AKDR)?
5.      Apakah anda mengalami keguguran dalam 7 ahri terakhir (atau 12 hari terahir bila klien ingin menggunakan AKDR)?
6.      Apakah anda menggunakan metode kontrasepsi secara tepat dan konsisten?

Catatan :
Jika ada salah satu jawaban tidak maka kemungkinan pasien hamil tidak dapat dapat disingkirkan. Pasien harus menunggu sampai haid berikutnya atau menjalani tes kehamilan.

Sumber :
App Indonesia WHO MEC-WHEEL (Play Store atau App Store)

PERSIAPAN MELAHIRKAN (BERSALIN)


1.      Tanyakan kepada bidan dan dokter tanggal perkiraan persalinan
2.      Suami atau keluarga mendampingi ibu saat periksa kehamilan
3.      Siapkan lebih dari 1 orang yang memiliki golongan darah yang sama dan bersedia menjadi pendonor jika diperlukan
4.      Persiapkan tabungan atau dana cadangan untuk biaya persalinan dan biaya lainnya
5.      Siapkan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional
6.      Untuk memperoleh Kartu JKN, daftarkan diri anda ke kator BPJS kesehatan setempat, atau tanyakan ke petugas Puskesmas
7.      Suami, keluarga dan masyarakat, menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu diperlukan
8.      Pastikan ibu hamil dan keluarga menyepakatai amanat persalinan dalam stiker P4K dan sudah ditempelkan di depan rumah ibu hamil
9.      Siapkan KTP, Kartu Keluarga, dan keperluan lain untuk ibu dan bayi yang dilahirkan
10.  Rencanakan ikut Keluarga Berencana (KB) setelah bersalin. Tanyakan ke petugas kesehatan tentang cara ber-KB.

Sumber:
Kemenkes RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA

PERAWATAN SEHARI-HARI IBU HAMIL


Perawatan sehari-hari ibu hamil :
1.      Makan beragam makanan secara proporsional dengan pola gizi seimbang dan 1 porsi lebih banyak daripada sebelum hamil.
2.      Istirahat yang cukup
-          Tidur malam paling sedikit 6-7 jam dan usahakan siangnya tidur/ berbaring 1-2 jam
-          Posisi tidur sebaiknya miring ke kiri
-          Pada daerah endemis malaria gunakan kelambu berinsektisida
-          Bersama dengan suami lakukan rangsangan/stimulasi pada janin dengan sering mengelus-ngellus perut ibu dan ajak janin bicara sejak usia kandungan 4 bulan
3.      Menjaga kebersihan diri
-          Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, setelah buang air besar dan buang air kecil
-          Menyikat gigi secara benar dan teratur minimal setelah sarapan dan sebelum tidur.
-          Mandi 2 kali sehari
-          Bersihkan payudara dan daerah kemaluan
-          Ganti pakaian dan pakaian dalam setiap hari
-          Periksa gigi ke fasilitas kesehatan pada saat periksa kehamilan
4.      Boleh melakukan hubungan suami istri selama hamil
Tanyakan ke petugas kesehatan cara yang aman
5.      Aktivitas fisik
-          Ibu hamil yang sehat dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari dengan memperhatikan kondisi ibu dan keamanan janin yang dikandungnya
-          Suami membantu istrinya yang sedang hamil untuk melakukan pekerjaan sehari-hari
-          Ikuti senam hamil sesuai dengan anjuran petugas kesehatan
Yang harus dihindari ibu selama hamil :
1.      Kerja berat
2.      Merokok atau terpapar asap rokok
3.      Minum mnuman bersoda, beralkohol dan jamu
4.      Tidur terlentang > 10 menit pada masa hamil tua
5.      Ibu hamil minum obat tanpa resep dokter
6.      Stress berlebihan
Menanyakan kepda petugas kesehatan tetang makanan bergizi:
1.      Makanlah dengan pola gizi seimbang dan bervariasi, 1 porsi lebih banyak dari sebelum hmil
2.      Tidak ada pantangan makanan selama hamil
3.      Cukupi kebutuhan air minum pada saat hamil. Kebutuhan air minum ibu hamil 10 gelas perhari
4.      Jika mual, muntah dan tidak nafsu makan, pilihlah makanan yang tidak berlemak dalam porsi kecil tetapi sering. Contohnya: buah, roti, singkong, biskuit.
5.      Jangan minum minuman keras, merokok
6.      Jika minum obat, tanyakan kepada petugas kesehatan

Sumber:
Kemenkes RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA


PERIKSA KEHAMILAN


Periksa kehamilan paling sedikit 4 kali selama kehamilan:
1.      1 kali pada usia kandungan sebelum 3 bulan
2.      1 kali usia kandungan 4-6 bulan
3.      2 kali pada usia kandungan 7-9 bulan
Pastikan ibu hamil mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan yang meliputi:
1.      Pengukuran tinggi badan cukup satu kali
Bila tinggi badan < 145 cm, maka faktor risiko panggul sempit, kemungkinan sulit melahirkan normal.
Penimbangan berat badan setiap kali periksa, sejak bulan ke-4 pertambahan paling sedikit 1 kg/bulan
2.      Pengukuran tekanan darah (tensi)
Tekanan darah normal 120/80 mmHg. Bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg, ada faktor risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dalam kehamilan.
3.      Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)
Bila < 23,5 cm menunjukkan ibu hamil menderita Kurang Kronis (ibu hamil KEK) dan berisiko melahirkan BayiBerat Lahir Rendah (BBLR)
4.      Pengukuran tinggi rahim
Pengukuran tinggi rahim berguna untuk melihat pertumbuhan janin apakah sesuai dengan usia kehamilan
5.      Penentuan letak janin (presentasi janin) dan perhitungan denyut jantung janin
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/menit atau lebih dari 160 kali/menit menunjukkan ada tanda GAWAT JANIN, segera rujuk
6.      Penentuan status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
Oleh petugas untuk selanjutnya bilamana diperlukan mendapatkan tetanus toksoid sesuai anjuran petugas kesehatan untuk mencegah tetanus pada ibu dan bayi
Tabel rentang waktu pemberian imunisasi TT dan lama perlindungannya:
Imunisasi TT
Selang Waktu Minimal
Lama Perlindungan
TT 1

Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit Tetanus
TT 2
1 bulan setelah TT 1
3 tahun
TT 3
6 bulan setelah TT 2
5 tahun
TT 4
12 bulan setelah TT 3
10 tahun
TT 5
12 setelah TT 4
Ø  25 tahun

7.      Pemberian tablet tambah darah
Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap hari selama 90 hari. Tablet tambah darah diminum pada malam hari untuk mengurangi rasa mual.
8.      Tes laboratorium
a.       Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila diperlukan
b.      Tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah kekurangan darah (Anemia)
c.       Tes pemeriksaan urine (air kencing)
d.      Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan sifilis, sementara pemeriksaan malaria dilakukan di daerah endemis.
9.      Konseling atau penjelasan
Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan, pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusu dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, Keluarga Berencana dan imunisasi pada bayi.
Penjelasan ini diberikan secara bertahap pada kunjungan ibu hamil
10.  Tata laksanan atau mendapatkan pengobatan
Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil

Mengikuti Kelas Ibu
1.      Kelas ibu hamil
Di kelas ibu hamil, ibu mendapatkan informasi dan saling bertukar informasi mengenai kehamilan, persalinan, nifas serta perawatan bayi baru lahir. Mengikuti kelas ibu hamil paling sedikit 4 kali pertemuan, sebaiknya 1 kali pertemuan dihadiri bersama suami/keluarga.
2.      Kelas ibu balita
Di kelas ibu balita, ibu mendapatkan informasi dan saling bertukar informasi mengenai tumbuh kembang, imunisasi, gizi, perawatan bayi dan balita serta penyakit yang sering pada bayi dan balita.

Sumber:
Kemenkes RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA