Periksa kehamilan paling sedikit 4 kali
selama kehamilan:
1. 1
kali pada usia kandungan sebelum 3 bulan
2. 1
kali usia kandungan 4-6 bulan
3. 2
kali pada usia kandungan 7-9 bulan
Pastikan ibu hamil mendapatkan pelayanan
pemeriksaan kehamilan yang meliputi:
1. Pengukuran
tinggi badan cukup satu kali
Bila tinggi badan < 145 cm,
maka faktor risiko panggul sempit, kemungkinan sulit melahirkan normal.
Penimbangan berat badan setiap
kali periksa, sejak bulan ke-4 pertambahan paling sedikit 1 kg/bulan
2. Pengukuran
tekanan darah (tensi)
Tekanan darah normal 120/80 mmHg.
Bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg, ada faktor risiko
hipertensi (tekanan darah tinggi) dalam kehamilan.
3. Pengukuran
Lingkar Lengan Atas (LiLA)
Bila < 23,5 cm menunjukkan ibu
hamil menderita Kurang Kronis (ibu hamil KEK) dan berisiko melahirkan BayiBerat
Lahir Rendah (BBLR)
4. Pengukuran
tinggi rahim
Pengukuran tinggi rahim berguna
untuk melihat pertumbuhan janin apakah sesuai dengan usia kehamilan
5. Penentuan
letak janin (presentasi janin) dan perhitungan denyut jantung janin
Apabila trimester III bagian
bawah janin bukan kepala atau kepala belum masuk panggul, kemungkinan ada
kelainan letak atau ada masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120
kali/menit atau lebih dari 160 kali/menit menunjukkan ada tanda GAWAT JANIN,
segera rujuk
6. Penentuan
status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
Oleh petugas untuk selanjutnya
bilamana diperlukan mendapatkan tetanus toksoid sesuai anjuran petugas
kesehatan untuk mencegah tetanus pada ibu dan bayi
Tabel rentang waktu pemberian
imunisasi TT dan lama perlindungannya:
Imunisasi TT
|
Selang Waktu
Minimal
|
Lama
Perlindungan
|
TT 1
|
|
Langkah
awal pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit Tetanus
|
TT 2
|
1 bulan
setelah TT 1
|
3 tahun
|
TT 3
|
6 bulan
setelah TT 2
|
5 tahun
|
TT 4
|
12 bulan
setelah TT 3
|
10 tahun
|
TT 5
|
12 setelah
TT 4
|
Ø 25
tahun
|
7. Pemberian
tablet tambah darah
Ibu hamil sejak awal kehamilan
minum 1 tablet tambah darah setiap hari selama 90 hari. Tablet tambah darah
diminum pada malam hari untuk mengurangi rasa mual.
8. Tes
laboratorium
a. Tes
golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila diperlukan
b. Tes
hemoglobin, untuk mengetahui apakah kekurangan darah (Anemia)
c. Tes
pemeriksaan urine (air kencing)
d. Tes
pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan sifilis, sementara pemeriksaan
malaria dilakukan di daerah endemis.
9. Konseling
atau penjelasan
Tenaga kesehatan memberi
penjelasan mengenai perawatan kehamilan, pencegahan kelainan bawaan, persalinan
dan inisiasi menyusu dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI
eksklusif, Keluarga Berencana dan imunisasi pada bayi.
Penjelasan ini diberikan secara
bertahap pada kunjungan ibu hamil
10. Tata
laksanan atau mendapatkan pengobatan
Jika ibu mempunyai masalah
kesehatan pada saat hamil
Mengikuti
Kelas Ibu
1. Kelas
ibu hamil
Di kelas ibu hamil, ibu
mendapatkan informasi dan saling bertukar informasi mengenai kehamilan,
persalinan, nifas serta perawatan bayi baru lahir. Mengikuti kelas ibu hamil
paling sedikit 4 kali pertemuan, sebaiknya 1 kali pertemuan dihadiri bersama
suami/keluarga.
2. Kelas
ibu balita
Di kelas ibu balita, ibu
mendapatkan informasi dan saling bertukar informasi mengenai tumbuh kembang,
imunisasi, gizi, perawatan bayi dan balita serta penyakit yang sering pada bayi
dan balita.
Sumber:
Kemenkes
RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
Kementerian Kesehatan dan JICA
No comments:
Post a Comment