1.
Extrovert
Seorang
extovert dapat dengan mudah dan terbuka mengungkapkan masalah dan perasaan
dalam dirinya kepada siapapun yang dikenalnya. Sebagai contoh, ia tidak malu
mengungkapkkan kepada temannya mengenai masalah mengapa hutangnya belum
dibayar, tidak segan mengungkapkan keinginanya kepada orang tuanya, atau
mengutarakan isi hatinya kepada kekasih yang ia cintai. Keinginan mengungkapkan
perasaaan ini adalah caranya dalam menyikapi persoalan yang sedang dihadapinya.
Pribadi
yang tidak suka berdiam diri ini mengutamakan tindakan tanpa banyak
merenungkan. Baginya, yang penting didahulukan tindakan, baru memikirkan risiko
yang akan menimpanya. Ia juga senang berbicara sehingga sangat suka berkenalan
dan menjalin persahabatan. Menurutnya, dari sini persahabatan akan diperoleh
banyak masukan bagi pencerahan diri.
Orang
tipe diri ini juga memiliki pandangan hidup luas sehinggga mudah tertarik
dengan tuntutan-tuntutan dari kondisi-kondisi di luar dirinya. Selain itu,
seorang ekstrovert sangat berminat tinggi terhadap kegiatan-kegiatan yang
melibatkan unsur kebersamaan, seperti berkemah, arum jeram, atau kegiatan lain
yang melibatkan dirinya dan banyak orang. Baginya, pergaulan adalah hal
berharga, sebaliknya ia menganggap orang tidak bergaul adalah orang yang
dangkal.
2.
Introvert
Seorang
introvert cenderung menyimpan banyak rahasia tentang persoalan dirinya, juga
banyak menjaga rahasia persoalan orang lain. Seorang introvert juga dikenal
sebagai sosok pendiam dan sukar diduga, serta sering menarik diri dari suasana
yang ramai. Ketika ditimpa sedih, tidak mudah baginya untuk mencurahkan
perasaan kepada orang lain. Kesendirian baginya akan mendatangkan ide-ide. Pengalaman
dirinya adalah kekuatan untuk melakukan sesuatu. Baginya, banyak berinteraksi
dengan orang lain hanya buang waktu saja. Di dalam suasana keramaian sekalian
pun, seperti pesta pernikahan, ia lebih nyaman berbincang hanya dengan dua atau
tiga orang. Ketika bertemu atau berhadapan dengan orang yang beru dikenal, ia
cenderung menunggu untuk disapa dari pada menyapa terlebih dahulu.
Seorang
introvert juga lebih penting memikirkan risiko yang akan terjadi sebelum
mengambil tindakan. Dalam menyelesaikan pekerjaan, ia lebih suka melakukannya
sendiri dari pada berkelompok, walaupun penyelesaian pekerjaan itu membutuhkan
waktu yang cukup panjang. Orang dengan tipe diri cenderung memilik prinsip “saya
menyendiri, lalu saya mengerti”.
Sumber:
Tim Psikologi. 2011. Buku Babon Psikotes Superlengkap.
Cetakan 1. Jakarta: Visimedia
No comments:
Post a Comment