Wednesday 4 April 2018

TIPE DIRI JUDGING – PERCEIVING


1.      Tipe Diri Judging
Seorang judging tidak suka dengan kejutan. Pola sikap yang ditunjukkan teratur. Ia senang dengan keputusan yang pasti. Dalam melakukan tindkan, ia terencana dengan jelas, serta cenderung menyukai kategori-kateegori dan batasan-batasan yang tegas. Ia mengatur kegiatannya, ia terkadang memiliki catatan atau jadwal kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya.
Seorang judging juga yang terkesan kurang luwes, tetapi orientasi kepada aturan dan hasil saat mengerjakan sesuatu. Betapa puasnya ia ketika pekerjaanya telah selesai. Ia memiliki prinsip “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudaian”. Jika diberikan tugas, ia selesaikan adalah tanggung jawab yang harus diselesaikan. Namun, ia cenderung tidak bisa mengerjakan dua pekerjaan pada waktu yang sama. Ia baru akan mengerjakan tugas lain, jika tugas sebelumnya sudah dikerjakan dengan baik. Keputusan hanya akan ia ambil jika memang berkaitan denga persoalan yang ada atau sedang dihadapi.
2.      Tipe Diri Perceiving
Dalam menjalani hidup, seorang perceiving menyikapi dengan terbuka, serta menerima kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Dengan begitu, ia mudah menyesuaikan diri, memahami orang lain, dan mudah beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan. Ia cenderung luwes karena memliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pada diri yng optimis ini, prestasi adalah proiritas dalam hidupnya. Oleh karena itu, ia berupaya untuk meraih keinginannya dalam situasi apa pun. Tentang pendapat yang berbeda, baginya tak jadi persoalan. Fleksibilitas baginya adalah peluang untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan.
Pada diri spontan ini, apa yang sudah dijadwalkan hanya dijadikan sebagai pengingat saja. Keteraturan baginya adalah hal yang kaku. Ia lebih memilih bebas dan sangat menikmati pada proses yang sedang ia kerjakan (orientasi pada proses). Baginya keputusan yang sudah diambil dan ditetapkan bisa ditarik kembali dan diubah. Keputusan baginya tidaklah mutlak.
Tidak heran dari sisi penampilan dan pekerjaan, ia kurang rapi dan tidak teroganisasi. Hal ini karena ia lebih tertarik dengan penyesuaian perubahan terhadap situasi. Jika pekerjaan yang sedang ia tangani kurang menyenangkan, ia lebih memilih meninggalkan pekerjaan tersebut sehingga terkesan kurang tanggung jawab. Baginya, kepuasan hanya tampak di awal pekerjaan setelah itu bisa pindah ke pekerjaan yang lain.

Sumber:
Tim Psikologi. 2011. Buku Babon Psikotes Superlengkap. Cetakan 1. Jakarta: Visimedia


No comments:

Post a Comment