a.
Definisi
Kehamilan
Menurut Federasi
Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi
atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari fase fertilitas hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan berlangsung
dalam tiga trimester, trimester satu berlangsung dalam 13 minggu, trimester
kedua 14 minggu (minggu ke-14 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu
(minggu ke-28 hingga ke- 40).
b.
Tanda
Pasti Kehamilan
Tanda pasti kehamilan meliputi :
terdapat gerakan janin di dalam rahim, teraba bagian dan gerakan-gerakan janin,
terdengar denyut jantung janin menggunakan leanex, alat kardiotokografi dan
menggunakan doppler, pemeriksaan menggunakan rontgen ditemukan kerangka janin
(Manuaba,2010).
c.
Diagnosa
Kehamilan
Menurut Pawiroharjo 2011, diagnosa kehamilan adalah sebagai
berikut :
1)
Uji
hormonal kehamilan Produksi chorionic gonadotropin (hCG) oleh sel-sel
sinsisiotrofoblas terjadi masa awal kehamilan, kemudian disekresi melalui urin
ibu hamil, hCG dapat terdeteksi sekitar 26 hari setelah konsepsi dan meningkat
pada hari ke 30-60 usia kehamilan. Puncak hCG terjadi sekitar 60-70 hari usia
kehamilan.
2)
Perubahan
anatomik dan fisiologik kehamilan Masa awal kehamilan terdapat peningkatan
hormon estrogen dan progesteron, menyebabkan hipertrofi miometrium diikuti
peningkatan jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa, menyebabkan
uterus kuat terhadap regangan dan distensi saat proses kehamilan. Vaskularisasi
dan pembuluh limfatik meningkat, menyebabkan perubahan pada wanita hamil
seperti : tanda chadwick, goodell dan hegar.
d.
Komplikasi
Dalam Kehamilan
1)
Trimester
pertama
Perdarahan kehamilan muda mengakibatkan
kehamilan berhenti atau keguguran, seperti terjadi abortus, blighted ovum,
kehamilan ektopik dan mola hidatidosa (Prawirohardjo, 2011). Kelainan tempat implantasi (kehamilan ektopik) merupakan kehamilan
dengan hasil konsepsi tidak menempel pada endometrium (Mochtar, 2013).
Hiperemesis gravidarum merupakan keadaan mual muntah berat (Mochtar, 2013).
Kehamilan dengan hiperemesis akan mengakibatkan ibu menjadi dehidrasi,
hipokalemia, alkalosis, dan penurunan berat badan (Tanto, 2014).
2)
Trimester
kedua
Diabetes melitus kehamilan, peningkatan
berlebih kadar glukosa, peningkatan baru terdeteksi saat hamil (Tanto, 2014).
Hipertensi kehamilan, hipertensi disertai protein urine, tekanan darah akan
kembali normal setelah 3 bulan melahirkan (Prawirohardjo, 2011).
3)
Trimester
ketiga
Perdarahan usia kehamilan lanjut terjadi
saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu (Tanto, 2014), seperti kasus :
plasenta previa, solusio placenta, dan rupture uteri (Prawirohardjo, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, I.A.C. 2010. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Prawirohardjo, S.2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prowirohardjo.
No comments:
Post a Comment