Wednesday, 4 April 2018

KEHAMILAN


a.    Definisi Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fase fertilitas hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan berlangsung dalam tiga trimester, trimester satu berlangsung dalam 13 minggu, trimester kedua 14 minggu (minggu ke-14 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke- 40).
b.    Tanda Pasti Kehamilan
Tanda pasti kehamilan meliputi : terdapat gerakan janin di dalam rahim, teraba bagian dan gerakan-gerakan janin, terdengar denyut jantung janin menggunakan leanex, alat kardiotokografi dan menggunakan doppler, pemeriksaan menggunakan rontgen ditemukan kerangka janin (Manuaba,2010).
c.    Diagnosa Kehamilan
Menurut Pawiroharjo  2011, diagnosa kehamilan adalah sebagai berikut :
1)      Uji hormonal kehamilan Produksi chorionic gonadotropin (hCG) oleh sel-sel sinsisiotrofoblas terjadi masa awal kehamilan, kemudian disekresi melalui urin ibu hamil, hCG dapat terdeteksi sekitar 26 hari setelah konsepsi dan meningkat pada hari ke 30-60 usia kehamilan. Puncak hCG terjadi sekitar 60-70 hari usia kehamilan.
2)      Perubahan anatomik dan fisiologik kehamilan Masa awal kehamilan terdapat peningkatan hormon estrogen dan progesteron, menyebabkan hipertrofi miometrium diikuti peningkatan jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa, menyebabkan uterus kuat terhadap regangan dan distensi saat proses kehamilan. Vaskularisasi dan pembuluh limfatik meningkat, menyebabkan perubahan pada wanita hamil seperti : tanda chadwick, goodell dan hegar.
d.   Komplikasi Dalam Kehamilan
1)      Trimester pertama
Perdarahan kehamilan muda mengakibatkan kehamilan berhenti atau keguguran, seperti terjadi abortus, blighted ovum, kehamilan ektopik dan mola hidatidosa (Prawirohardjo, 2011).  Kelainan tempat implantasi  (kehamilan ektopik) merupakan kehamilan dengan hasil konsepsi tidak menempel pada endometrium (Mochtar, 2013). Hiperemesis gravidarum merupakan keadaan mual muntah berat (Mochtar, 2013). Kehamilan dengan hiperemesis akan mengakibatkan ibu menjadi dehidrasi, hipokalemia, alkalosis, dan penurunan berat badan (Tanto, 2014).
2)      Trimester kedua
Diabetes melitus kehamilan, peningkatan berlebih kadar glukosa, peningkatan baru terdeteksi saat hamil (Tanto, 2014). Hipertensi kehamilan, hipertensi disertai protein urine, tekanan darah akan kembali normal setelah 3 bulan melahirkan (Prawirohardjo, 2011).
3)      Trimester ketiga
Perdarahan usia kehamilan lanjut terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu (Tanto, 2014), seperti kasus : plasenta previa, solusio placenta, dan rupture uteri (Prawirohardjo, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, I.A.C. 2010. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Prawirohardjo, S.2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prowirohardjo.


No comments:

Post a Comment