Sunday 1 April 2018

KONTRASEPSI SUNTIKAN KOMBINASI (SUNTIK 1 BULAN)


Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat 50 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali (Cyclofem) 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi sebulan sekali.
Cara Kerja
1.      Menekan ovulasi
2.      Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu
3.      Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu
4.      Menghambat transportasi gamet oleh tuba
Efektifitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan
Keuntungan Kontrasepsi
1.      Risiko terhadap kesehatan kecil
2.      Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
3.      Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
4.      Jangka panjang
5.      Efek samping sangat kecil
6.      Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
Keuntungan Nonkontrasepsi
1.      Mengurangi jumlah perdarahan
2.      Mengurangi nyeri saat haid
3.      Mencegah anemia
4.      Khasiat pencegahan terhadap kenker ovarium dan kanker endometrium
5.      Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium
6.      Mencegah kehamilan ektopik
7.      Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul
8.      Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopause
Kerugian
1.      Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak spotting atau perdarahan sela sampai 10 hari
2.      Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga
3.      Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan
4.      Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsi (Fenitoin dan Barbiturat) atau obat Tuberkulosis (Rifampisin)
5.      Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati
6.      Penambahan berat badan
7.      Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus atau infeksi virus HIV
8.      Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
Yang Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi
1.      Usia reproduksi
2.      Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
3.      Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi
4.      Menysui ASI pascapersalinan > 6 bulan
5.      Pascapersalinan dan tidak menyusui
6.      Anemia
7.      Nyeri haid hebat
8.      Haid teratur
9.      Riwayat kehamilan ektopik
10.  Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
Yang Tidak Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi
1.      Hamil atau diduga hamil
2.      Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan
3.      Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
4.      Penyakit hati akut (virus hepatitis)
5.      Usia > 35 tahun yang merokok
6.      Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (> 180/110 mmHg)
7.      Riwayat kelaianan tromboemboli atau dengan kencing manis > 20 tahun
8.      Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migran
9.      Keganasan pada payudara
Waktu Mulai Menggunakan Suntikan Kombinasi
1.      Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan
2.      Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 ahri atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari
3.      Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil. Klien tidak boleh melakukan hubungan seksual 7 hari lamanya atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain selama masa waktu 7 hari
4.      Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertamadapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil
5.      Bila pascaprsalinan > 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7
6.      Bila pascapersalinan < 6 bulan dan menyusui, jangan diberi suntikan kombinasi
7.      Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberi
8.      Pascakeguguran, suntikan kombinasi dapat segeradiberikan atau dalam waktu 7 hari
9.      Ibu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi. Selama ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan kombinasi dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid. Bila ragu-ragu, perlu dilakukan uji kehamilan terlebih dahulu
10.  Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal. Dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapad diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain
11.  Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi nonhormonal dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama dapat segera diberikan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tanpa perlu menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari ke 1-7 siklus haid, metode kontrasepsi lain tdak diperlukan. Bila sebelumnya menggunakan AKDR, dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama diberikan hari 1-7 siklus haid. Cabut segera AKDR


Cara Penggunaan
Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intramuskular dalam. Klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi gangguan perdaraha. Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah ditentukan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau mengguanakan kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja.
Keadaan yang Perlu Mendapat Perhatian Khusus
Keadaan
Anjuran
Tekana darah tinggi
< 180/110 mmHg dapat diberikan, tetapi perlu pengawasan
Kencing manis
Dapat diberikan pada kasus tanpa komplikasi dan kencing manisnya terjadi < 20 tahun. Perlu diawasi
Migran
Bila tidak ada gejala neurologik yang berhubungan dengan sakit kepala, boleh diberikan
Menggunakan obat tuberkulosis/ obat epilepsi
Berikan pil kontrasepsi kombinasi dengan 50 µg etinilestradiol atau cari metode kontrasepsi lain
Mempunyai penyakit anemia bulan sabit (sicle cell)
Sebaiknya jangan menggunakan suntikan kombinasi

Penanganan Efek Samping yang Sering Terjadi
Efek Samping
Penanganan
Amenorea
Singkirkan kehamilan, bila tidak terjadi kehamilan, dan tidak perlu diberi pengobatan khusus. Jelaskan bahwa darah haid tidak terkumpul dalam rahim. Anjurkan klien untuk kembali ke klinik bila tidak datangnya haid masih menjadi masalah. Bila klien hamil, rujuk klien. Hentikan penyuntikan, dan jelaskan bahwa hormon progestin dan estrogen sedikit sekali pengaruhnya pada janin
Mual/pusing/muntah
Pastikan tidak ada kehamilan. Bila hamil, rujuk.bila tidak hamil, informasikan bahwa hal ini adalah hal biasa dan akan hilang dalam waktu dekat
Perdarahan/ perdarahan bercak (spotting)
Bila hamil, rujuk. Bila tidak hamil cari penyakit perdarahan yang lain. Jelaskan bahwa perdarahan yang terjadi merupakan hal biasa. Bila perdarahan berlanjut dan menghawatirkan klien, metode kontrasepsi lain perlu dicari.





Intruksi untuk Klien
1.      Klien harus kembali ke dokter/ klinik untuk mendapatkan suntikan kembali yaitu 4 minggu
2.      Bila tidak haid lebih dari 2 bulan, klien harus kembali ke dokter/klinik untuk memastikan hamil atau tidak
3.      Jelaskan efek samping tersering yang didapat pada penyuntikan dan apa yang harus dilakukan bila hal tersebut terjadi. Bila klien mengeluh mual, sakit kepala, atau nyeri payudara, serta perdarahan. Informasikan kalau kelhan tersebut biasa ditemukan, dan biasanya akan hilang pada suntikan ke-2 atau ke-3
4.      Apabila klien sedang menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi, obat-obat tersebut dapat menganggu efektivitas kontrasepsi yang sedang digunakan.


Sumber :
Rohima Press. Affandi, B. 2012. Buku panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Edisi Ketiga. Cetakan Kedua.

No comments:

Post a Comment