DEFINISI
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), distosia bahu didefinisikan sebagai ketidakmampuan tenaga medis untuk menyelesaikan persalinan dari janin dengan traksi lembut ke bawah setelah munculnya kepala. Meskipun definisinya bersifat subyektif, relief bahu yang terkena dampak terhadap simfisis pubis memerlukan tambahan manuver tambahan untuk melahirkan janin.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), distosia bahu didefinisikan sebagai ketidakmampuan tenaga medis untuk menyelesaikan persalinan dari janin dengan traksi lembut ke bawah setelah munculnya kepala. Meskipun definisinya bersifat subyektif, relief bahu yang terkena dampak terhadap simfisis pubis memerlukan tambahan manuver tambahan untuk melahirkan janin.
FAKTOR RISIKO
Selain diabetes gestational atau pregestational, mendapatkan riwayat distosia bahu sebelumnya yang
paling menjadi faktor. Dari 9
penelitian yang dilakukan terdapat 12% untuk jeadian
distosia bahu berulang. Meskipun tingkat kejadian
plexus brakialis
neonatal adalah 19 dari 1000 pada dengan
distosia bahu, meningkat menjadi sekitar 45
dari 1000 dengan distosia bahu berulang.
Multiparitas dan usia gestasi 41 minggu atau lebih juga
menjadi factor resiko kejadian distosi bahu. Terlepas dari
beberapa faktor risiko yang diketahui ini, perlu dicatat bahwa sebagian besar distosia
bahu jarang terjadi, tidak dapat diprediksi, dan tidak dapat
dipungkiri.
PENCEGAHAN
Untuk mencegah cedera saat persalinan, kelahiran secara sesar bisa menjadi pilihan terakhir ketika
semua maneuver tidak bisa dilakukan lagi. Tetapi, seperti dicatat di buletin latihan ACOG, dokter harus mempertimbangkan status diabetes,
perkiraan berat badan janin, perkembangan persalinan, dan jika mungkin hindari persalinan operatif.
Society of Maternal-Fetal Medicine (SMFM) merekomendasikan agar kelahiran
sesar hanya untuk indikasi dugaan macrosomia harus
ditawarkan hanya pada mereka dengan sonografi yang memperkirakan berat janin lebih besar dari 5000 g pada pasien non diabetes dan
4500 g pada pasien diabetes.
PENGELOLAAN
a.
Langkah pertama, menurut RCOG, adalah untuk minta bantuan tambahan Tim pendukung mungkin termasuk perawat tambahan,
bidan, dokter kandungan, subspesial obat
maternal dan janin, tim resusitasi neonatal, dan ahli anestesi. Ketika asisten tambahan tiba, mereka harus diberi tahu
dengan jelas bahwa ini adalah situasi distosia bahu.
Menurut Grobman dan rekannya, panggilan darurat untuk bantuan mewakili komponen
penting dari distosia bahu.
Hal ini terkait dengan kemungkinan terjadinya
plexus brachialis. Pastikan wanita tersebut berada dalam posisi McRobert dan jika ada anggota
keluarga yang membantu dengan posisi ibu, digantikan oleh
anggota tenaga medis
yang lain. Bersamaan dengan manuver McRobert, tekanan suprapubik dapat digunakan untuk membantu
melahirkan bahu. Penggunaan
McRoberts
dengan atau tanpa tekanan suprapubik sudah
dapat mengatasi distosia
bahu.
b.
Jika
distosia bahu masih belum bisa teratasi maka bisa dilakukan manuver woods dan
maneuver rubin. Tekanan diterapkan pada aspek posterior dari
abduct posterior bahu, dan rotasi bahu berdiameter membantu dalam menyelesaikan impaksi Jika
tidak ekstraksi lengan posterior atau rotasi posterior bahu mempengaruhi kelahiran bahu.
c.
Bila distosia bahu masih belum teratasi maka dapat dilakukan manuver Zavanelli (pengganti cephalic dan operasi caesar berikutnya).
Terakhir, perlu dicatat keamanan ibu
dengan manuver Zavanelli belum diketahui. Berhubungan dengan
risiko cedera iskemik hipoksia neonatal dan
pleksus brakialis.
Singkatnya, distosia bahu tetap merupakan hal yang tidak
biasa, tidak dapat diprediksi, dan situasi obstetrik yang bisa dikelola dengan manuver yang tepat.
Dengan banyaknya pengalaman dalam pertolongan persalinan, distosia bahu dapat didekati dengan tekad dan rasa percaya diri untuk mengatasinya.
Dengan banyaknya pengalaman dalam pertolongan persalinan, distosia bahu dapat didekati dengan tekad dan rasa percaya diri untuk mengatasinya.
REKOMENDASI
Dalam penanganan kegawatdaruratan distosia bahu
secara umum baik jurnal international maupun nasional menggunakan prosedur yang
sama dimulai dengan manuver McRobbert dan maneuver lainnya sebelum menggunakan
maneuver terakhir yaitu maneuver zavanelli atau menuju operasi sesar.
Penanganan tersebut mampu mengatasi masalah distosia bahu.
No comments:
Post a Comment