Thursday 28 June 2018

PERDARAHAN POSTPARTUM



Analisis Jurnal
“Contribution of Placenta Accreta to theIncidence of Postpartum   Hemorrhage and Severe Postpartum Hemorrhage”
Oleh :
Azar Mehrabadi, MSc, Jennifer A. Hutcheon, PhD, Shiliang Liu, MD, PhD, Sharon Bartholomew, MHSc, Michael S. Kramer, MD, Robert M. Liston, MB, and K.S. Joseph, MD, PhD
Publikasi :
The American College of Obstetricians and Gynecologists. Published  by Wolters Kluwer Health, Inc. All rights reserved. 2015. ISSN: 0029-7844/15
Latar Belakang Masalah
Kenaikan perdarahan pascapartum di antara negara berpenghasilan tinggi seperti Australia, Kanada, Irlandia, Norwegia, Skotlandia, dan Amerika Serikat berakhir Dua dekade terakhir tetap tidak dapat dijelaskan. Subtipe perdarahan pascapartum yang mendasari
peningkatan telah diidentifikasi sebagai perdarahan postpartum atonikdi Kanada, tingkat postpartum atonik Perdarahan meningkat sebesar 29% (interval kepercayaan 95% [CI] 26-33%) dari 3,9% di tahun 2003 menjadi 5,0% pada tahun 2010.8 Namun, kenaikan ini tidak bisa dijelaskan oleh Perubahan usia ibu, obesitas, kehamilan multifetal, induksi persalinan, penambahan oxytocin, dan lainnya faktor ibu, janin, bayi, dan kebidanan.

 Kelompok Kolaborasi Postpartum merekomendasikan penyidikan peran plasenta accreta, kehamilan yang berpotensi mengancam jiwa, dilaporkan meningkat sebagai sebuah konsekuensi dari peningkatan kelahiran sesar selama 20-30 tahun terakhir.  Insiden plasenta accreta berkisar antara 1 dan 90 per 10.000  kelahiran dan bervariasi berdasarkan frekuensi penduduk sebelumnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan antara placenta accreta dan perdarahan postpartum, dan untuk menentukan fraksi yang disebabkan oleh populasi dari placenta accreta yang berhubungan dengan perdarahan pascapartum dan perdarahan postpartum parah (misalnya, untuk menentukan kejadian perdarahan pascapersalinan disebabkan ke plasenta akreta).
Hasil dan Pembahasan
Kejadian plasenta akreta adalah 14,4 per 10.000 kelahiran (819 kasus
antara 570.637 persalinan), sedangkan kejadian plasenta Akreta dengan perdarahan postpartum adalah 7,2 per 10.000 kelahiran. Pendarahan pascapersalinan Di antara wanita dengan plasenta accreta didominasi pendarahan tahap ketiga (41% dari semua kasus). Meskipun plasenta sangat terkait dengan postpartum perdarahan, rendahnya Frekuensi menghasilkan populasi kecil fraksi. Namun terdapat hubungan yang kuat antara placenta akreta dan perdarahan postpartum.

Kesimpulan
Plasenta akreta pada umumnya jarang terjadi namun belakangan ini plasenta akreta turut menyumbang angka perdarahan postpartum dan menyebabkan kematian ibu.
Rekomendasi Asuhan Kebidanan
Bidan sebagai pendamping ibu berikan pendidikan kesehatan  pada ibu hamiluntuk rutin melakukan ANC (Antenatal Care) guna mendeteksi komplikasi yng mungkin terjadi, bidan dalam menolong persalinan tidak diperbolehkan sendiri diharapkan memiliki partner untuk mempermudah menangani komplikasi yang terjadi misal nya komplikasi retensio plasenta.


No comments:

Post a Comment