Friday 21 January 2022

MANFAAT OUKUP (MANDI UAP) BAGI KESEHATAN

 Bagi masyarakat Indonesia, sebagian besar masalah kesehatan diatasi secara tradisional salah satunya dengan menggunakan tumbuhan. Beberapa tumbuhan diyakini dapat mencegah, memulihkan bahkan menghilangkan penyakit yang ada dalam tubuh seseorang. Tumbuhan tertentu bahkan dipercaya dapat menjaga kebugaran, kecantikan dan meningkatkan stamina tubuh.

Penggunaan tumbuhan untuk obat bukan hanya dikonsumsi secara langsung (diminum dan dimakan) namun juga secara tidak langsung seperti dioles dan penguapan. Pada budaya Jawa dan Bali, tumbuhan dijadikan sebagai lulur (dengan melalui proses tertentu) untuk memperhalus dan mengencangkan kulit (kecantikan). Bahkan rangkaian perawatan kecantikan tradisi Jawa dan Bali seolah menjadi perwakilan Indonesia dikancah internasional dalam bidang kesehatan tradisional yang dikenal dengan istilah Javanese Spa dan Balinese Spa. Penggunaan tumbuhan juga dilakukan dengan proses penguapan. Pada suku Batak, tumbuhan dimanfaatkan dengan diambil uap dari hasil rebusannya untuk memulihkan kondisi ibu setelah melahirkan (oukup).

Oukup adalah spa tradisional masyarakat Batak Karo yang telah dikenal sejak zaman dahulu. Fungsinya sebagai pemulih pasca melahirkan kemudian berkembang pada bidang kecantikan, kebugaran, relaksasi hingga penghilang penyakit tertentu. Setidaknya digunakan 69 jenis tumbuhan untuk oukup. Praktik oukup telah dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat baik sebagai pengusaha spa, pedagang ramuan, tabib hingga pembudidaya tumbuhan. Saat ini terapi oukup menjamur mulai dari usaha di rumah hingga klinik kecantikan. Hal ini membuat banyaknya persaingan antar pengusaha oukup. Di sisi lain banyaknya kegiatan oukup yang berkembang menjadikan permasalahan tersendiri baik dari izin usaha, bahkan terapi oukup menyimpang (seks komersial) sehingga menurunkan partisipasi masyarakat dalam mempertahankan keberlangsungan oukup.

Oukup adalah suatu usaha untuk memulihkan dan atau berusaha mendapatkan kondisi sehat dengan cara mandi uap menggunakan bahan baku rempah-rempah tradisional. Awal keberadaan oukup tidak diketahui secara pasti namun dikatakan bahwa telah menjadi kebiasaan masyarakat Batak Karo sejak zaman dahulu.

Oukup diwariskan dari nenek moyang dengan memanfaatkan tumbuhan sekitar sebagai pengobatan tradisional Karo. Masyarakat Karo sudah mengenal pengobatan oukup sejak lebih dari seratus tahun yang lalu. Oukup diawali dari adanya seorang pengobat yang mempunyai pengetahuan mengenai khasiat tumbuhan hutan sebagai obat. Tumbuhan direbus dan dibiarkan hingga mengeluarkan uap. Panas dari uap mengakibatkan keringat pada tubuh dapat keluar dan memberikan efek rileks bagi pelaku oukup.

Manfaat oukup dapat dirasakan bukan hanya secara fisik namun juga secara fikiran dan mental. Masyarakat mengungkapkan bahwa setelah melakukan oukup tubuh terasa lebih ringan dan wangi, perasaan menjadi lebih nyaman dan fikiran menjadi lebih rileks. Oukup dianggap dapat mengobati dan mencegah penyakit tertentu. Beberapa penyakit yang diobati dengan oukup.

Manfaat oukup

1.    Vertigo – mesui takal : Pusing, kepala terasa berat, pandangan terasa berputar, migrain

2.    Sakit gula/kencing manis : Sering buang air kecil, sudah ada penegasan dari dokter

3.    Asam urat : Sakit dan nyeri pada sendi, panas,

4.    Masuk angin : Perut kembung, badan terasa berat dan dingin, linu

5.    Sakit perut, maag, disentri – mesui beltek : Perut perih, BAB cair,

6.    Sembelit – mesui kuture : Susah BAB, perut tidak nyaman

7.    Sakit kulit – gadam, tambar panau, tambar kulit, bau badan : Kulit gatal, ada koreng atau luka, bercak panu, bisul, bau badan, jerawat, pori-pori hitam di wajah, menghilangkan selulit

8.    Flu, pilek – magin : Ada cairan pada hidung, sulit bernapas, badan dingin, lemas

9.    Insomnia – mesera medem : Susah tidur, pikiran kacau

10.  Lelah, pegal linu, nyeri otot, rematik – pustab, laitih, ngalah : Badan terasa berat, linu

11.  Sakit pasca melahirkan - mesui : Badan lemah, pendarahan setelah melahirkan, asi bermasalah

Pelaksanaan oukup dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara tradisional dan modern.

Pada cara tradisional digunakan tikar dan selimut untuk membentuk ruangan dalam beroukup. Masyarakat menggunakan tikar dan selimut untuk menahan uap atau panas yang keluar dari rebusan ramuan. Orang yang akan beroukup duduk di kursi dan berhadapan dengan panci ramuan. Posisi kaki seseorang yang beroukup diletakkan di atas kayu penyangga (kayu diletakkan di atas panci). Tikar kemudian dilingkarkan mengelilingi orang yang beroukup dan wadah rempah hingga benar-benar tertutupi. Pada bagian atas diletakkan selimut hingga terkesan membentuk ruangan atau gundukan dengan atap selimut. Orang yang beroukup dapat memulai pelaksanaan dengan merasakan uap panas yang keluar dari wadah rempah. Pelaksana dipastikan tidak menggunakan pakaian apapun selama beroukup. Sendok kayu dibutuhkan untuk mengaduk wadah rempah agar uap panas dapat terus keluar. Pelaksanaan oukup secara tradisional biasanya dilaksanakan di daerah belakang rumah seperti dapur atau ruang yang berdekatan dengan kamar mandi.


Gambar : Metode oukup tradisional dan modern dengan kamar uap

Pada cara modern, oukup dilakukan pada ruangan yang terbuat dari kaca, kayu atau terpal sebagaimana bangunan kamar mandi pada rumah. Kamar uap oukup biasanya berukuran 1x1,5 meter atau 2x3 meter. Kamar uap memiliki lubang untuk mengaliri uap yang berasal dari ruang perebusan ramuan. Orang yang ber-oukup duduk pada kursi plastik hingga seluruh badan merasa panas dan bermandikan keringat.

Kebutuhan dalam beroukup berbeda bagi tiap orang. Masyarakat mempercayai bahwa untuk ibu setelah melahirkan maka sebaiknya dilakukan selama 4 hari berturut-turut. Bagi seseorang yang memiliki penyakit tertentu dapat dilakukan sesuai dengan anjuran pengobat atau keinginan dari orang tersebut. Sebagian besar masyarakat menyebutkan bahwa untuk menjaga kesehatan maka oukup sebaiknya dilakukan 4 hari berturut-turut setiap bulan atau setidaknya 1-2 kali beroukup setiap bulan (tidak perlu berturut).

Pelaksanaan oukup dilakukan dengan tahapan yaitu :

1.    Perebusan ramuan.

Penggunaan ramuan yang cukup banyak menyebabkan proses perebusan memerlukan waktu yang cukup lama yaitu antara 20 - 40 menit. perebusan dilakukan hingga air pada ramuan mendidih, air berubah warna dan bahan terlihat layu. Selama menunggu proses perebusan, orang yang akan beroukup diharapkan meminum segelas (100 ml) air putih terlebih dahulu

2.    Pelaksanaan oukup.

Orang yang beroukup memasuki kamar uap dan berdoa sesuai dengan tujuan kesehatannya.

3.    Pasca oukup.

Orang yang telah melakukan oukup dipastikan mengeringkan badan dari keringat dan melakukan pendinginan dengan duduk atau beristirahat. Pengguna oukup tidak diperkenankan untuk mandi dan hanya diperbolehkan mandi keesokan hari dari waktu pelaksanaan oukup.

Setelah beroukup, disarankan untuk meminum air putih atau teh manis untuk mengembalikan cairan yang telah keluar dari dalam tubuh. Selain itu tawar (jahe, kunyit, cengkeh) juga dapat dikonsumsi untuk melengkapi upaya pengobatan setelah beroukup.

Lama waktu beroukup yaitu 15-30 menit atau sesuai dengan kemampuan dari orang yang beroukup. Hal ini dikarenakan manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Suhu uap yang digunakan pada oukup yaitu 60-80ºC. Suhu yang digunakan untuk mandi uap dan sauna adalah berkisar 80-90 ºC (176-194 ºF). Durasi beroukup juga dapat dipengaruhi oleh pengalaman dari beroukup. Biasanya seseorang dapat menahan uap panas selama 15 menit setelah melakukan oukup 3-5 kali sebelumnya. Pelaksanaan dapat dilakukan pagi, siang atau malam hari. Namun, dianjurkan untuk dilakukan pada malam hari sebelum tidur. Hal ini agar orang yang beroukup dapat beristirahat/tidur setelah melakukan oukup. Pengidap penyakit jantung, sesak napas, wanita hamil, mabuk atau mempunyai penyakit berat lainnya biasanya diminta untuk berkonsultasi terlebih dahulu pada pengobat tradisional atau dokter. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh alkohol selama oukup dapat meningkatkan risiko hipotensi, aritmia, dan kematian mendadak sehingga harus dan sebaiknya dihindari.

 

Sumber :

Batubara, Rima Pratiwi., Zuhud, Ervizal, A.M., Hermawan, Rachmad., dan Tumanggor, Rusmin. 2017. NIlai Guna Spesies Tumbuhan dalam Oukup (Mandi Uap) Masyarakat Batak Karo. Media Konservasi 22(1): 79-86

No comments:

Post a Comment