ANALISIS JURNAL
Ada beberapa factor yang menyebabkan
distosia bahu pada janin saat proses persalinan yaitu usia ibu, tinggi badan,
kurangnya pemeriksaan yang detail pada saat ANC. Dari usia kehamilan ibu bias
dilakukan pendeteksian berat janin yang tidak normal atau kelebihan berat saat
usia kehamilan misalnya 37 minggu sehingga saat mendekati persalinan dapat
segera mengambil suatu keputusan untuk pertolongan persalinan distosia bahu.
Penelitian ini menggunaka 2 sample untuk mengetahui mana yang lebih beresiko
terjadi distosia bahu, ibu yang berkulit puth ternyata lebih beresiko mengalami
distosia bahu saat proses persalinan dibandungkan dengan ibu yang berkulit
hitam. Pada penelitian sebelumnya juga menyatakan bahwa factor yang menyebabkan
distosia bahu yaitu dari penyakit ibu yang sedang dalam masa kehamilan misalnya
diabetes.
Pada penelitian ini menunjukan bahwa
diabetes yang dialami oleh ibu yg berkulit hitam berdapak atau akan beresiko ke
kronik bisa diatasi dengan menggunakan beberapa obat atau yang telah memiliki
GDM menggunaka insulin. Demikian pula, literatur sebelumnya telah menemukan
bahwa obesitas ibu adalah factor risiko
yang meningkatkan kemungkinan distosia bahu. Sekali lagi, faktor yang mewakili
dua tingkat obesitas dalam model kami tidak menghasilkan perkiraan dampak yang
serupa di antara kelompok. Memiliki BMI yang sangat tinggi (lebih dari 40)
menyebabkan peningkatan kemungkinan
distosia bahu di kalangan Memiliki BMI yang sangat tinggi (lebih dari 40)
menyebabkan peningkatan kemungkinan distosia bahu di kalangan yaitu ibu-ibu
yang berkulit putih namun terkecuali
pada ibu berkulit hitam.
Penggunaan perawatan prenatal pada trimester pertama
ditemukan mengurangi risiko distosia bahu hanya untuk ibu kulit putih. Hal ini
mengejutkan, karena seseorang dapat memperkirakan bahwa pendidikan
pelahiran mengenai penambahan berat badan, diet dan gizi, dan perawatan
untuk kondisi lain seperti diabetes mungkin memiliki efek perlindungan di seluruh
papan, dan pendidikan semacam itu telah dicatat sebagai factor pelindung setidaknya satu sama lain.
Kurangnya efek positif di kalangan ibu-ibu
kulit hitam. Mungkin karena faktor-faktor lain pada akhirnya lebih
penting dalam mengurangi risiko atau mungkin ada hubungannya dengan variasi
kualitas atau waktu perawatan dan layanan prenatal
Khususnya,
situs tersebut memiliki
proporsi ibu yang berbeda yang
berkulit putih, hitam, dan Hispanik dan memiliki tingkat toshystocia
yang berbeda, Namun ada hubungan yang jelas antara distribusi ras /
etnis dan distosia bahu. Sebagai contoh,
satu situs dengan proporsi rata-rata lebih tinggi dari ibu Hispanik
menunjukkan kemungkinan distosia bahu yang lebih tinggi untuk ibu Hispanik,
namun situs lain dengan proporsi yang lebih tinggi dari ibu Hispanik
menunjukkan kemungkinan distosia bahu yang lebih rendah
Studi ini membukti bahwa faktor risiko untuk persalinan dan persalinan sangat berbeda secara signifikan antara kelompok masyarakat ras dan etnis. Penelitian ini menekankan pentingnya menilai risiko berdasarkan subkelompok populasi dan mungkin memberikan dasar untuk memberi perhatian dan akses kepada dokter spesialis untuk mengurangi kejadian buruk. Selain itu juga strategi pencegahan untuk subkelompok tertentu harus dilakukan tergantung pada faktor risiko yang terkait dengan subkelompok spesifik tersebut. Studi ini menyoroti kebutuhan akan metodologi analisis yang menilai risiko untuk mempertimbangkan kemungkinan variasi yang kuat dalam signifikansi faktor risiko individu oleh subpopulasi.
Sumber:
Hefele Gaudet Jennifer. 2017. Risk Factors for Shoulder Dystocia: the
Impact of Mother’s Race and Ethnicit. (Online : file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/hefele2017.pdf Diakses
: 18 Oktober 2017).
No comments:
Post a Comment