Friday 2 March 2018

BAYI PREMATUR

Diulas WHO 2017
Kelahiran Premature
Setiap tahun, diperkirakan 15 juta bayi lahir prematur (sebelum 37 minggu kehamilan selesai), dan jumlah ini meningkat. Komplikasi kelahiran prematur adalah penyebab utama kematian pada anak di bawah usia 5 tahun, bertanggung jawab atas sekitar 1 juta kematian pada tahun 2015. Tiga perempat dari kematian ini dapat dicegah dengan intervensi terkini dan hemat biaya. Di 184 negara, tingkat kelahiran prematur berkisar antara 5% sampai 18% bayi lahir.
Preterm didefinisikan sebagai bayi yang lahir hidup sebelum 37 minggu kehamilan selesai. Ada subkategori kelahiran prematur, berdasarkan usia gestasi:
1. Sangat preterm (kurang dari 28 minggu
2. Sangat prematur (28 sampai 32 minggu)
3. Sedang sampai akhir prematur (32 sampai 37 minggu).
Induksi atau kelahiran caesar tidak boleh direncanakan sebelum 39 minggu selesai kecuali jika diberi indikasi medis.
Lebih dari tiga perempat bayi prematur dapat diselamatkan dengan perawatan yang layak dan hemat biaya, seperti perawatan penting selama kelahiran anak dan pada masa pascakelahiran untuk setiap ibu dan bayi, pemberian suntikan steroid antenatal (diberikan kepada wanita hamil yang berisiko mengalami prematur tenaga kerja dan kriteria yang ditetapkan untuk menguatkan paru-paru bayi), perawatan ibu kangguru (bayi dibawa oleh ibu dengan kontak kulit-ke-kulit dan sering menyusui) dan antibiotik untuk mengobati infeksi yang baru lahir. Misalnya, kontinuitas perawatan yang dipimpin oleh kebidanan di lingkungan di mana ada layanan kebidanan yang efektif telah terbukti mengurangi risiko prematuritas sekitar 24%.
Penyebab terjadi Kelahiran Prematur
Kelahiran prematur terjadi karena berbagai alasan. Sebagian besar kelahiran prematur terjadi secara spontan, namun ada juga yang disebabkan oleh persalinan dini persalinan atau kelahiran caesar, baik untuk alasan medis maupun non-medis.
Penyebab umum kelahiran prematur meliputi kehamilan multipel, infeksi dan kondisi kronis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi; Namun, seringkali tidak ada penyebab yang teridentifikasi. Bisa juga ada pengaruh genetik. Pemahaman yang lebih baik tentang penyebab dan mekanisme akan memajukan pengembangan solusi untuk mencegah kelahiran prematur.

Sumber : http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs363/en/

No comments:

Post a Comment