Diulas
WHO 2017
Kelahiran
Premature
Setiap tahun,
diperkirakan 15 juta bayi lahir prematur (sebelum 37 minggu kehamilan selesai),
dan jumlah ini meningkat. Komplikasi kelahiran prematur
adalah penyebab utama kematian pada anak di bawah usia 5 tahun, bertanggung
jawab atas sekitar 1 juta kematian pada tahun 2015. Tiga perempat dari kematian ini dapat dicegah dengan intervensi
terkini dan hemat biaya. Di 184 negara, tingkat
kelahiran prematur berkisar antara 5% sampai 18% bayi lahir.
Preterm didefinisikan sebagai bayi yang
lahir hidup sebelum 37 minggu kehamilan selesai. Ada subkategori kelahiran
prematur, berdasarkan usia gestasi:
1. Sangat preterm (kurang dari 28 minggu
2. Sangat prematur (28 sampai 32 minggu)
3. Sedang sampai akhir prematur (32 sampai 37
minggu).
Induksi atau kelahiran caesar tidak boleh
direncanakan sebelum 39 minggu selesai kecuali jika diberi indikasi medis.
Lebih dari tiga perempat bayi prematur dapat diselamatkan
dengan perawatan yang layak dan hemat biaya, seperti perawatan penting selama
kelahiran anak dan pada masa pascakelahiran untuk setiap ibu dan bayi,
pemberian suntikan steroid antenatal (diberikan kepada wanita hamil yang
berisiko mengalami prematur tenaga kerja dan kriteria yang ditetapkan untuk
menguatkan paru-paru bayi), perawatan ibu kangguru (bayi dibawa oleh ibu dengan
kontak kulit-ke-kulit dan sering menyusui) dan antibiotik untuk mengobati
infeksi yang baru lahir. Misalnya, kontinuitas perawatan yang dipimpin
oleh kebidanan di lingkungan di mana ada layanan kebidanan yang efektif telah
terbukti mengurangi risiko prematuritas sekitar 24%.
Penyebab terjadi Kelahiran Prematur
Kelahiran prematur terjadi karena berbagai alasan. Sebagian
besar kelahiran prematur terjadi secara spontan, namun ada juga yang disebabkan
oleh persalinan dini persalinan atau kelahiran caesar, baik untuk alasan medis
maupun non-medis.
Penyebab umum kelahiran
prematur meliputi kehamilan multipel, infeksi dan kondisi kronis seperti
diabetes dan tekanan darah tinggi; Namun, seringkali tidak ada penyebab
yang teridentifikasi. Bisa juga ada pengaruh genetik. Pemahaman yang
lebih baik tentang penyebab dan mekanisme akan memajukan pengembangan solusi
untuk mencegah kelahiran prematur.
No comments:
Post a Comment