ISI DAN
PEMBAHASAN
A.
Defenisi Praktik Bidan Mandiri
Bidan
Praktik Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di bidang kesehatan
dasar. Praktik bidan adalah serangkaian pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan
kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki
Surat Izin Praktik Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktik pada sarana
kesehatan atau program (Farelya dan Nurrobikha, 2015).
B.
Persyaratan Mendirikan Bidan Praktik Mandiri (BPM)
Persyaratan mendirikan
Bidan Praktik Mandiri (BPM) (Sursilah, 2010):
1.
Menjadi anggota
IBI
2.
Permohonan Surat
Ijin Praktik Bidan Selaku Swasta
3.
Surat Keterangan
Kepala Puskesmas Wilayah Setempat Praktik
4.
Surat Pernyataan
tidak sedang dalam sanksi profesi/ hukum
5.
Surat Keterangan
Ketua Ranting IBI Wilayah
6.
Persiapan
peralatan medis dan medis usaha praktik bidan secara perorangan dengan
pelayanan pemeriksaan pertolongan persalinan dan perawatan
7.
Membuat Surat
Perjanjian sanggup mematuhi perjanjanian yang tertulis
8.
Bidan dalam
menjalankan praktik harus:
a.
Memiliki tempat
dan ruangan praktik yang memnuhi persyaratan
b.
Menyediakan
tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan maksimal 5 tempat tidur
c.
Memiliki
perlatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur tetap
(protap) yang berlaku.
d.
Menyediakan
obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku
9.
Bidan yaang
menjalankan praktik harus mencantumkan izin praktik bidannya atau foto copy
praktiknya diruang praktik, atau tempat yang mudah dilihat.
10. Bidan dalam praktiknya memperkerjakan tenaga bidan
yang lain, yang memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya
11. Bidan yang menjalankan praktik harus mempunyai
peralatan minimal sesuai ketentuan yang berlaku dan peralatan harus tersedia
ditempat praktiknya
12. Peralatan yang wajib dimiliki dalam menjalankan
praktik bidan sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan
13. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta
mempertahankan dan meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan :
a.
Mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan sesama
bidan
b.
Mengikuti
kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik
yang diselenggarakan pemerintah maupun oleh organisasi profesi.
c.
Memelihara dan
merawat peralatan yang digunakan untuk prktik agar tetap siap dan berfungsi
dengan baik.
Selain itu harus memenuhi persyaratan bangunan yang melliputi:
1.
Papan nama
a.
Untuk membedakan
setiap identitas maka setiap bentuk pelayanan medik dasar swasta harus
mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil dari nama yang berjasa dibidang
kesehatan, atau yang telah meninggal atau nama lain yang sesuai dengan
fungsinya.
b.
Ukuran papan
nama seluas 1 x 1,5 meter
c.
Tulisan blok
warna hitam dan dasarnya warna putih
d.
Pemasangan papan
nama pada tempat yang mudah dan jelas mudah terbaca oleh masyarakat
2.
Tata ruang
a.
Setiap ruang
periksa miniman memiliki 2 x 3 meter
b.
Setiap bangunan
pelayanan minimal mempunyai ruang periksa, ruang administrasi/ kegiatan lain
sesuai kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar mandi/WC masing-masing 1 buah
c.
Semua ruangan
mempunyai ventilasi dan penerangan/pencahayaan
3.
Lokasi
a.
Mempunyai lokasi
tersendiri yang telah disetujui oleh pemerintah daerah setempat (tata kota),
tidak berbaur dengan kegiatan umum lainnya seperti pusat perbelanjaan, tempat
hiburan dan sejenisnya
b.
Tidak dekat
dengan lokasi bentuk pelayanan sejenisnya dan juga agar sesuai fungsi sosialnya
yang salah satu fungsinya adalah mendekatnkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
4.
Hak dan guna
pakai
a.
Mempunyai surat
kepemilikan (Surat hak milik/ surat hak guna pakai)
b.
Mempunyai surat
hak guna (surat kontrak bangunan) minimal 2 tahun
C.
Rencana Pembukaan Bidan Praktik Mandiri (BPM)
Menggunakan analisis
SWOT
1.
Srtength ( kekuatan yang berasal dari internal)
a.
Lingkungan sekitar saya termasuk lingkungan yang bersih.
b.
BPM yang sudah ada disana lumayan jauh jaraknya dari penduduk
sekitar
Rencana : Saya
akan mencari lokasi yang sekiranya mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar
2. Weakness ( kelemahan yang berasal dari
internal)
a.
Masyarakat
masih beranggapan kalau periksa kebidan itu biayanya terlalu mahal.
b.
Kurangnya
transportasi/ kondisi jalan yang masih sulit untuk dijangkau oleh masyarakat
sekitar
Rencana
: Meminta bantuan atau kolaborasi
dengan bidan bidan yang sudah praktik agar bisa membantu memberi masukan dan menciptakan
lingkungan yang bersih dan sadar kesehatan
3. Opportunity ( kesempatan yang dari eksternal)
Dengan
adanya kemauan dari diri sndiri untuk meningkatkan mutu pelayanan
kebidanan.dukungan dari keluarga
Rencana :
Menyediakan kotak saran di depan tempat praktik, selalu menjaga kebersihan
tempat praktik dan melayani dengan ramah
4. Threats ( Ancaman yang berasal dari eksternal)
Sudah
banyakanya praktik bidan praktik mandiri yang sudah professional dan
berpengalaman.
Rencana :
Menjaga dan Meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan.
D.
Cara Analisa Kondisi Calon Lokasi Dan Memilih Lokasi
Usaha Yang Tepat
Lokasi yang “strategis” dalam teori wirausaha ditafsir kan
sebagai lokasi di mana yang banyak ada calon pembeli yaitu lokasi ini mudah
dijangkau, mudah dilihat konsumen dan banyak dilalui atau dihuni target
konsumen yang berpotensi membeli produk atau jasa yang dijual. lokasi seperti
ini cocok untuk usaha perdagangan barang atau jasa yang harus berhubungan
langsung dengan pelanggan (Upiyoadi dan Hamdani, 2009).
Itu sebabnya pasar,pusat pertokoan, atau pusat perbelanjaan
menjadi lokasi-lokasi usaha perdagangan yangpaling diincar orang. karena, di
area seperti itu calon konsumen tumpah tersedia. parapemilik usaha tinggal
mencari strategi untuk memasarkan usahanya.
E.
Persiapan Bahan-Bahan Bidan Praktik Mandiri (BPM)
1. Peralatan
Tidak Steril
2. Peralatan
Steril
3. Bahan
Habis Pakai
4. Formulir
Yang Disediakan
5. Obat-obatan
6. Papan
Nama
7. Jenis
pelayanan
a.
Konsultasi kehamilan
b.
ANC
c.
Persalinan Normal
d.
KB
e.
Nifas
F.
Layak Atau Tidaknya Membuat Bidan Praktik Mandiri
(BPM) Baru Bila Ditinjau Dari Aspek Pasar Dan Pemasaran, Aspek Teknis Dan Operasional,
Aspek Manajemen
Alat analisis
menggunakan (Kasmir dan Jakfar, 2013):
1.
Payback period
Payback period = Nilai
Investasi x 12 bulan
Proces
Dengan kriteria
penilaian :
a.
Jika Payback
period < waktu maksimum, diterima
b.
Jika payback
period > waktu maksimum, diterima
2.
Net present
value
NPV = PV.Proceed – PV.
Outlays
Dengan kriteria
penilaian pada metode Net present value ini adalah:
a.
Jika NPV > 0,
maka investasi diterima
b.
Jika NPV < 0,
maka investasi ditolak
3.
Intenal rate of
return
IRR = P1 – C1 x P2 –
P1
C2 –
C1
Dengan kriteria:
a.
Jika IRR >
suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi diterima
b.
Jika IRR <
suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi ditolak
4.
Profitability
index
PI = PV. Proceed
PV.
Outlays
Dengan kriteria:
a.
Jika PI > 1,
investasi diterima
b.
Jika PI < 1,
investasi ditolak
Kelayakan Bidan Praktik
Mandiri (BPM) bila ditinjau dari :
1.
Pasar dan
pemasaran
Berdasarkan harga,
kualitas, tempat serta bisnis yang diinvestasikan, maka layak untuk dijalankan.
2.
Teknis dan
operasi
Berdasarkan pemilihan
lokasi usaha yang disesuaikan dengan pertimbangan tata letak kestrategian, jam
buka dan teknologi, maka layak untuk dijalankan.
3.
Manajemen
organisasi
Karena setiap bagian
sudah memiliki kewajiban dan tanggung jawab masing-masing, maka layak untuk
dijalankan.
G.
Lama Jangka Waktu Pengembalian Investasi Dan Apakah
Investasi Pada Bidan Praktik Mandiri (BPM) Baru Bila Ditinjau Dari Aspek
Keuangan Dengan Menggnakan Metode Payback
Period (PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI) Dan Internal
Rate Of Return (IRR)
1.
Investasi : Rp.
173.250.000,-
2.
Perkiraan
variabel pertahun : Rp 120.000.000,-
3.
Perkiraan biaya
tetap pertahun : Rp 46.800.000,-
4.
Perkiraan
pendapatan bersih pertahun : Rp 250.712.500,-
5.
PP 8 bulan 9 hari
6.
NPV Rp
54.647.662,-
7.
IRR 45%
8.
PI 1,44
DAFTAR PUSTAKA
Farelya,
Gita dan Nurrobikha. 2015. Etikolegal
dalam Pelayanan Kebidanan. Edisi 1. Cetakan 1. Yogyakarta : Depublish
Sursilah,
Ilah. 2010. Standarisasi Lahan Praktik
Bidan Swasta. Yogyakarta: Dee Publish
Syafrudin
dan Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta:
EGC
Upiyoadi, Rambat dan Hamdani,
A. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi kedua, Jakarta, Salemba
Empat.
Kasmir dan Jakfar. 2013. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana
taruhan sabung ayam online terpercaya indonesia
ReplyDeleteRaih Jutaan Rupiah Bersama Kami...
Langsung Saja Kunjungi Kami www.bolavita1.com
Untuk Info, Bisa Hubungi :
Telegram : +62812-2222-995 / https://t.me/bolavita
Wechat : Bolavita
WA : +62812-2222-995
Line : cs_bolavita