1.
Pengertian
Diaper rash (ruam popok) adalah peradangan pada kulit
bayi yang tertutup popok, seperti bokong. Ruam ini biasanya terjadi karena
reaksi kulit terhadap urine dan tinja. Awalnya ditandai dengan kemunculan kulit
kemerahan pada bokong bayi. Perawatan diaper rash adalah perawatan yang
dilakukan pada bayi yang mengalami masalah diper rash (Suksesi dkk, 2016).
Kulit pada bayi lebih
tipis dari pada orang dewasa
(40-60%), kurang berambut, dan memiliki perlekatan antara epidermis dan dermis
yang lemah. Bayi memiliki risiko terjadinya luka pada kulit, absorpsi
perkutaneus, dan infeksi pada kulit yang lebih tinggi (Susanti, 2013).
Pada
bayi baru lahir cukup bulan kulit berwarna merah dengan sedikit verniks kaseosa.
Sedangkan pada bayi prematur
kulit tembus pandang dan banyak verniks. Pada saat lahir verniks tidak semua
dihilangkan, karena diabsorpsi kulit bayi dan hilang dalam 24 jam. Bayi
baru lahir tidak memerlukan
pemakaian bedak atau krim, karena zat-zat kimia dapat mempengaruhi Ph
kulit bayi (Jamil dkk, 2017).
Ruam popok adalah iritasi yang terjadi pada kulit bayi,
ditandai dengan warna kemerahan di daerah yang tertutup popok, dan biasanya
terasa gatal. Ruam ini juga bisa terinfeksi. Tempat yang paling sering terjadi
ruam adalah daerah pantat bayi, sekitar kemaluan dan paha (Susanti, 2013).
Pilihan jenis popok tergantung kepada ibu dan tentunya
juga kepada kenyamanan si bayi. Popok disposable memiliki kelebihan karena
lebih jarang menyebabkan ruam (asalkan cepat ganti kalau sudah penuh), sehingga
lebih menyehatkan untuk kulit bayi, tingkat pH-nya juga normal karena semua air
kencing bayi terserap. Tetapi kekurangannya adalah sampah popok bisa menjadi
beban lingkungan. Jika ibu telaten dan segera mengganti popok kain yang sudah
basah, maka popok kain juga baik digunakan untuk bayi. Dari segi lingkungan,
kekurangan popok kain adalah kebutuhan air yang lebih banyak dan sabun yang
juga bisa menjadi beban lingkungan (Susanti, 2013).
Gejala diaper rash, secara klinis dapat terlihat sebagai
berikut (Maryunani, 2010):
a.
Gejala-gejala yang
biasa ditemukan pada diaper rash oleh kontak dengan iritan yaitu kemerahan yang
meluas, berkilat, kadang mirip luka bakar, timbul bintil-bintil merah, lecet
atau luka bersisik, kadang basah dan bengkak pada daerah yang paling lama
kontak dengan popok, seperti pada paha bagian dalam dan lipatan paha.
b.
Gejala yang terjadi
akibat gesekan yang berulang pada tepi popok, yaitu bercak kemerahan yang
membentuk garis di tepi batas popok pada paha dan perut.
c.
Gejala diaper rash
oleh karena jamur candida albicans ditandai dengan bercak atau bintil kemerahan
berwarna merah terang, basah dengan lecet-lecet pada selaput lendir anus dan
kulit sekitar anus, lesi berbatas tegas dan terdapat lesi lainnya di
sekitarnya.
Nilai islam :
الطهور شطر الايمان
“Kesucian (kebersihan) separuh dari iman.” (HR. Muslim 223)
2.
Penyebab dan Pencegahan
Penyebab ruam
popok ini bermacam-macam, diantaranya (Indivara, 2009):
a.
Kulit bayi terlalu
lama terkena urin atau kotoran bayi akibat popok atau diaper yang terlalu lama
dikenakan dalam kondisi kotor
b.
Terlalu lama
menggunakan diaper yang terbuat dari plastik atau karet yang menyebabkan
iritasi
c.
Memiliki riwayat
alergi.
Penyebab utama ruam popok pada bayi
adalah kelembaban atau kontak yang terlalu
lama dengan zat amonia yang terkandung dalam urin atau
feses. Selain
itu, ruam popok bisa juga disebabkan oleh adanya riwayat
alergi, terjadi gesekan berlebihan antara
popok dengan kulit bayi, memakai popok
yang terlalu ketat, atau memakai diaper yang
terbuat dari plastik atau karet dalam jangka
waktu lama sehingga mengakibatkan iritasi.
Ruam popok umumnya terjadi pada bayi di bawah usia 15
bulan, di mana kulitnya masih sangat tipis dan rentan terhadap iritasi (Frilasari, 2016).
Pencegahan diaper rash (ruam popok), menjaga kulit bayi
tetap bersih dan kering adalah metode paling efektif dalam menangani sekaligus
mencegah ruam popok. Langkah ini dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana,
berikut ini (Suksesi dkk, 2016):
1)
Segera mengganti
popok yang kotor dan lakukan sesering mungkin
2)
Bersihkan bagian
kulit yang sering tertutup popok secara seksama, terutama saat mengaanti popok.
3)
Jangan biarkan bayi
selalu memakai popok. Kulit juga perlu dibiarkan ‘bernapas’. Makin sering kulit
bayi terbebas dari popok dan kena udara, risiko ruam popok juga makin berkurang
4)
Setelah dibasuh,
seka kulit bayi perlahan-lahan sampai kering sebelum memakaikan popok baru.
5)
Hindari penggunaan
bedak. Bedak dapt memicu iritasi kulit, sekaligus iritasi pada paru-paru bayi.
Bedak tabur
dapat menyebabkan pneumonia pada bayi. Menurut Engram pneumonia
adalah proses inflamasi pada parenkim paru. Hal ini terjadi sebagai akibat
adanya invasi agen infeksius atau adanya kondisi yang mengganggu tahanan
saluran trakeobrokialis sehingga flora endogen yang normal berubah menjadi
patogen ketika memasuki saluran jalan nafas (Jamil
dkk, 2017).
6)
Sesuaikan ukuran
popok dengan bayi. Jangan menggunakan popok yang terlalu ketat
7)
Hindari penggunaan
sabun atau tisu basah yang mengandung alkohol serta pewangi. Kandungan alkohol
dan bahan kimianya dapat memicu iritasi serta memperparah ruam.
8)
Oleskan krim atau
salep pencegah ruam popok tiap mengganti popok bayi. Oles yang umumnya memliki
bahan dasar zinc oxide ini juga
berguna mengatasi ruam popok
9)
Gunakan popok
dengan satu ukuran lebih besar selama bayi menjalani masa penyembuhan dari ruam
popok
10)
Basuhlah tangan
sebelum dan sesudah mengganti popok
11)
Jika menggunakan
popok kain, cucilah dengan bersih dan hndari penggunaan pewangi pakaian
3.
Persiapan Perawatan Diaper Rash
Persiapan (Suksesi dkk, 2016):
1)
Persiapan diri
a.
Tindakan melakukan
perawatan diaper rash pada bayi dilakukan secara individu
b.
Membaca dan
mempelajari lembar kerja
c.
Mengikuti petunjuk
2)
Persiapan
keselamatan kerja
a.
Letakkan semua
peralatan pada tempat yang mudah dijangkau
b.
Pastikan tangan
dalam keadaan bersih dan kering
c.
Bersihkan ruam
popok dengan hati-hati
3)
Persiapan peralatan
a.
Korentang dalam
tempatnya
b.
Handuk lembut dan
lap tangan
c.
Kasa dan kapas pada
tempatnya
d.
Obat diaper rash
e.
Popok dan pakaian
bayi
Pelaksanaan (Suksesi dkk, 2016):
1)
Siapkan alat-alat
dan bahan (alat disusun secara ergonomis)
2)
Cuci tangan dan
keringkan dengan handuk: mencuci tangan sesuai standar pencegahan infeksi
3)
Lepaskan popok dan
biarkan kulit bayi kena angin
4)
Ganti popok bayi
dan basuh bokong bayi dengan mengeringkannya sebelum memakaikannya popok baru
5)
Bersikan bokong
bayi, alirkan air ke arah bokong dan jangan menggosok bokongnya yang kemerahan
6)
Keringkan dengan
handuk lembut dengan menepuk handuk ke permukaan kulit secara lembut
7)
Angin-angin bokong
bayi sebentar sehingga mengering sendiri
8)
Oleskan krem khusus
ruam popok yang mengandung zinc oxide seperti krem ruam popok untuk membantu
menghilangkan iritasi pada kulit bayi akibat ruam popok
9)
Biarkan agak
mengering terlebih dahulu sebelum ditutup dengan popok baru
10)
Ganti merk popok
bayi, jika bayi alergi dengan merk popok tertentu
11)
Segera konsultasi
ke dokter, bila ruam popok tidak hilang dalam waktu 3 hari atau bila kondisinya
tambah parah seperti bintik merah, melepuh atau keluar nanah
12) Cuci tangan dan keringkan dengan handuk. Mencuci
tangan sesuai dengan standar pencegahan infeksi
DAFTAR PUSTAKA
Frilasari,
Heni. 2016. Derajat Diaper Rash Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di RSUD Wahidin
Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Surya 8(3):
18-20
Indivara,
Nadia. 2009. 200 Tips Ibu Smart Anak
Sehat. Yogyakarta: Pustaka Anggrek
Jamil, Siti
Nurhasiyah., Febi, Suka., dan Hamidah. 2017. Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. Jakarta:
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Maryunani,
Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak dalam
Kebidanan. Jakarta: CV Trans Info Media
Rahman,
Fazlur.
Cetakan pertama. 2009. Hadist Rosululloh.
Yogyakarta: PT
Tiara Wacana Yogya
Suksesi, A.,
Astuti, S., dan Esyuananik. 2016. Modul
Bahan Ajar Cetak Kebidanan Praktikum Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita
dan Anak Pra Sekolah. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Susanti,
Fransiska Sri. 2013. 132 Jawaban Dokter
untuk Perawatan dan Perkembangan Bayi (0-12 Bulan). Jakarta: Anak Kita
Popok Bambo Nature di desain untuk meminimalisasikan resiko dari alergi dan ruam..
ReplyDeleteJual Bambo Nature Size