Saturday, 24 February 2018

TEORI REVA RUBIN DAN RAMONA DALAM KEHAMILAN

A.    Teori Reva Rubin (Pencapaian Peran Ibu)
Menurut Rubin untuk mencapai peran menjadi seorang ibu maka seorang perempuan membutuhkan proses belajar berupa latihan-latihan. Dalam proses ini perempuan diharapkan mampu mengidentifikasi bagaimana perempuan tersebut mampu mengambil peran seorang ibu. Peran diperoleh melaui proses belajar yang dicapai melalui satu rangkaian aktivitas. Walaupun proses ini mungkin dapat melibatkan efek yang negative misalnya dalam intervensi atau tindakan, namun teori ini sangat berarti bagi seorang wanita terutama calon ibu untuk mempelajari peran yang dialaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan yang akan dihadapinya khususnya perubahan psikososial dalam kehamilan setelah melahirkan (Asrinah, 2010).
Rubin mengatakan bahwa seorang perempuan sejak hamil sudah    mempunyai harapan sebagai berikut (Mufdillah, 2012):
a.       Memastikan keselamatan secara fisik, kesejahteraan ibu dan bayi
b.      Memastikan penerimaan masyarakat terutama orang-orang yang sangat berarti bagi ibu dan bayi
c.       Penentuan gambaran identitas diri
d.      Mengerti tentang arti memberi dan menerima
Perubahan yang umumnya terjadi pada perempuan pada waktu hamil adalah (Hidayat, 2009):
a.       Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian untuk dapat berperan sebagai calon ibu dan mampu mempertahankan perkembangan janinnya;
b.      Ibu memerlukan sosialisasi.
Tahap-tahap psikososisal (psikososial stage) yang biasa dilakukan calon ibu dalam mencapai perannya (Asrinah, 2010):
a.       Anticipatory stage
Pada tahap ini seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.
b.      Honeymoon stage
Pada tahap ini ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya, ibu memerlukan bantuan anggota keluarganya yang lain.
c.       Plateu stage
Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Tahap ini memerlukan waktu beberapa minggu kemudian ibu akan melanjutkan sendiri.
d.      Disengagement
Merupakan tahap penyelesaian dimana latihan peran sudah berakhir.
Rubin menyimpulkan bahwa tujuan dari usaha ibu selama kehamilan adalah (Mufdillah, 2012):
a.       Meyakinkan adanya keamanan bagi diri dan bayinya selama kehamilan dan persalinan
b.      Meyakinkan adanya penerimaan sosial bagi diri dan  bayinya
c.       Meningkatkan ikatan tarik-menarik dalam konstruksi dari image dan identitas dari saya dan anda
d.      Mencari kedalaman dari arti tindakan transitif dari memberi dan menerima
B.     Teori Ramona
Dalam teorinya Marcer lebih menekan kan pada stres ante partum dalam pencapaian peran ibu . ia mengenditifaki seorang wanita pada awal post partum menunjukan bahwa wanita akan lebih mendekatkan diri kepada bayi di bandingkan dengan melakukan tugasnya sebagai seorang ibu pda umumnya (Nurhayati, 2012).
Ada pokok pembahasan dalam teori Marcer yaitu (Atik, 2014):
1.      Efek stress antepartum
Stress Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negative dari hidup seorang wanita, tujuan asuhan yang di berikan adalah  memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidak percayaan ibu.
Penilitian mercer menunjukkan ada enam faktor yang berhubungan dengan status kesehatan ibu, yaitu (Ajar, 2011):
a.       Hubungan Interpersonal
b.      Peran keluarga
c.       Stress anterpartum
d.      Dukungan social
e.       Rasa percaya diri
f.       Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi
Maternal role menurut mercer adalah bagai mana seorang ibu mendapatkan identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap dengan dirinya sendiri.
2.      Pencapaian peran ibu
Peran ibu dapat di capai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran, lebih lanjut mercer menyebutkan tentang stress anterpartum terhadap fungsi keluarga, baik yang positif ataupun yang negative. Bila fungsi keluarganya positif maka ibu hamil dapat mengatasi stress anterpartum, stress anterpartum karena resiko kehamilan dapat mempengaruhi persepsi terhadap status kesehatan, dengan dukungan keluarga dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi stress anterpartum.
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan (Trisemester I, II dan III) merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan filosofi asuhan kebidanan bahwa menarche, kehamilan, nifas, dan monopouse merupakan hal yang fisiologis.
Perubahan yang di alami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat menimbulkan stress anterpartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan kepada ibu hamil agar ibu dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis (normal), perubahan yang di alami oleh ibu hamil antara lain adalah:
a.       Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan bayinya.
b.      Ibu memerlukan sosialisasi
c.       Ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan yang terjadi pada tubuhnya
d.      Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan kehamilan ke masa menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya.
Penghargaan diri, status kesehatan dan dukungan social diperkirakan mempunyai efek langsung yang positif terhadap penguasaan. Diperkirakan hal ini mempunyai efek negative yang langsung terhadap fungsi keluarga (Mercer, 1988). Hubungan ini telah dibuktikan dalam suatu penelitian terhadap wanita yang dirawat di RS dengan kehamilan resiko tinggi. Wanita-wanita tersebut dibandingkan dengan wanita-wanita dengan kehamilan dengan resiko rendah. Sebagian dari pasangan kedua grup ini juga diikutsertakan dalam penelitian ini. Dari penelitian ini ternyata bahwa wanita dengan kehamilan resiko tinggi mengalami fungsi keluarga yang kurang optimal dibandingkan dengan wanita dengan kehamilan resiko rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Asrinah. 2010. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mufdillah. 2012. Konsep Kebidanan edisi Revisi. Yogyakarta. 

Hidayat, Asri. 2009. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press

Nurhayati. 2012. Konsep Kebidanan. Jakarta  : Salemba Medika.

Atik, Purwandari. 2014. Konsep Kebidanan Sejarah dan Profesionalisme. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Ajar, Duku. 2011. Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC

No comments:

Post a Comment