A. PENGERTIAN
1. Filosofi
Menurut kamus besar bahasa indonesia, falsafah yaitu anggapan,
pandangan hidup, sikap batin yang paling umum yang dimiliki orang/masyarakat.
Menurut bahasa Yunani “philosophy“berasal dari dua kata
yaitu philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan sophos
(hikmah, kebijkasanaan, pengetahuan, pengalaman praktis, intelegensi). Filsafat
secara keseluruhan dapat diartikan “ cinta kebijaksanaan atau kebenaran.”
Sedangkan menurut ilmuan :
a. Chinn
dan Krammer, 1991,
“Suatu disiplin ilmu yang memperhatikan
dan menggali dalil-dalil yang ada untuk dilaksanakan dalam kehidupan
sehari-hari”
b. Pearson
dan Vaugan, 1986
Garis
besar filosofi adalah pendekatan berpikir tentang kenyataan, termasuk tradisi
agama,aliran yang dianut oleh keberadaan dan fenomena.
Jadi dapat disimpulkan bahwa filosofi
adalah suatu disiplin ilmu yang berfokus kepada pencarian dan penjelasan suatu
realita. Atau ilmu tentang sesuatu disekitar kita dan apa penyebabnya.
2
. Filosofi
kebidanan
Filosofi kebidanan adalah keyakinan atau
pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka pikir dalam memberikan
pelayanan kebidanan.
A. TUJUAN FILOSOFI KEBIDANAN
“Memberikan persepsi tentang hal-hal yang penting
dan berharga dalam memfasilitasi proses penanggulangan teori dan praktek “
B. FILOSOFI DASAR ASUHAN KEBIDANAN
Didalam filosofi kebidnan terdapat enam
macam keyakinan dalam pemberian asuhan, yaitu :
1. Keyakinan
tentang kehamilan dan persalinan
Yaitu
keyakinan bahwa persalinan atau kehamilan adalah proses yang alamiah
(fisiologis), dan bukan merupakan proses patologis, tetapi harus diingat bahwa
kondisi yang semula normal (alamiah) dapat berubah menjadi patologis
(abnormal).
2. Keyakinan
Tentang Perempuan
Yakin
bahwa setiap perempuan mempunyai kepribadian yang unik, yang mempunyai hak
mengendalikan kebutuhan dirinya sendiri dan patut dihormati. Oleh karena itu
dia harus berpartisipasi secara aktif dalam asuhannya selama kehamilan,
persalinan dan masa nifas dan membuat pilihan dan keputusan tentang cara asuhan
yang diberikan. Masalah kebutuhan ibu dan bayi harus dihargai. Kepribadian yang
unik berarti setiap perempuan mempunyai fisik, emosi, mental, social, dan
budaya yang berbeda.
3. Keyakinan
mengenai fungsi dari profesi dan pengaruhnya
Fungsi
utama dari kebidanan adalah untuk memastikan kesejahteraan perempuan masa
bersalin dan bayinya. Bidan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi baik sifat
maupun pemberian asuhan kepada perempuan
masa bersalin dan keluarganya.
4. Keyakinan
tentang tujuan asuhan
Tujuan
utama asuhan kebidanan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi
kesakitan dan kematian). Berfokus pada pencegahan, promosi kesehatan yang
bersifat holistic, diberikan dengan cara kreatif & fleksibel, suportif,
peduli, bimbingan, monitor dan pendidikan berpusat pada perempuan. Asuhan
berkesinambungan, sesuai keinginan dan tidak otoriter serta menghormati pilihan
perempuan
5. Keyakinan
pemberdayaan dan pembuat keputusan
Perempuan
diberdayakan untuk mengambil keputusan, mempunyai keputusan untuk memilih dan
memtuskan siapa yang akan menolong persalinannya serta dimana dia akan
melahirkan. Bidan harus menghargai pilihan individu kliennya dan bahwa
keputusan itu meupakan hasil dari tanggung jawab bersama antara klien ,
keluarga, dan bidan. Keyakinan tentang asuhan terdiri dari : tujuan utama
asuhan kebidanan yaitu untuk menyelamtakan ibu dan bayi, berfokus pada
pencegahan, promosi, informasi, dan konseling. Diberikan secara kreatif,
fleksibel, suproting, caring, bimbingan berpusat pada kebutuhan perempuan.
Menghormati pilihan perempuan
6. Keyakinan
tentang kolaborasi dan kemitraan
Bermitra dengan permpuan . menempatkan perempuan sebagai
patner dengan pemahaman holistic terhadap perempuan sebagai satu kesatuan
fisik, psikis, emosional, sosia, budaya, spiritual serta pengalaman
reproduksinya. Bidan memiliki otonomi penuh untuk berkolaborasi dengan tim
kesehatan lainnya. Bidan adalah praktisi mandiri tetapi juga berkonsultasi dengan
para professional kesehatan lain, dan melakukan rujukan bila ada kebutuhan
asuhan yang berada diluar kompetensi bidan. Yakin bahwa dalam mengembangkan
kemandirian profesi, bidan harus membangun kemitraan dengan disiplin ilmu lain,
dan masyarakat setempat untuk mendukung upaya pemberdayaan perempuan.
No comments:
Post a Comment