Wednesday 22 January 2020

DISTOSIA BAHU

ANALISIS JURNAL
Distosia bahu ialah kelahiran kepala janin dengan bahu anterior macet diatas sacral promontory karena itu tidak bisa lewat masuk ke dalam panggul atau bahu tersebut bisa lewat promontorium, tetapi mendapat halangan dari tulang sakrum. Distosia bahu adalah keadaan darurat obstetrik yang jarang terjadi dengan kejadian yang dikutip mulai dari 0,58 sampai 0,7%. Dalam singkat  beberapa menit, ini bisa menyebabkan morbiditas janin dan kematian. Upaya untuk mengidentifikasi distosia bahu dengan pilihan operasi caesar untuk mengembalikan faktor risiko dengan manuver rendah yang jarang digunakan karena tingginya tingkat keberhasilan dari manuver yang kurang invasif. Unsur umum antara berbagai algoritma adalah melakukan manuver McRoberts dan tekanan suprapubik pada contoh pertama, dan kegagalan  metode ini harus diikuti oleh manuver lain seperti metode rotasi pengiriman lengan posterior dan semua manuver.
Distosia bahu adalah suatu keadaan diperlukannya manuver obstetrik oleh karena bayi dengan tarikan biasa ke arah belakang pada kepala bayi tidak berhasil untuk melahirkan bayi. Pada persalinan dengan presentasi kepala, setelah kepala lahir bahu tidak dapat dilahirkan dengan cara pertolongan biasa dan tidak didapatkan sebab lain dari kesulitan tersebut (Sarwono Prawirohardjo, 2011).
Faktor Risiko
Bayi cukup bulan pada umumnya memiliki ukuran bahu yang lebih lebar dari kepalanya, sehingga mempunyai risiko terjadinya distosia bahu. Risiko akan meningkat dengan bertambahnya perbedaan-perbedaan antara ukuran badan dan bahu dengan ukuran kepalaya. Pada bayi makrosomia, perbedaan ukuran tersebut lebih besar dibanding bayi tanpa makrosomia, sehingga bayi makrosomia lebih beresiko. Dengan demikian, kewaspadaan terjadinya distosia bahu diperlukan pada setiap pertolongan persalinan dan semakin penting bila terhadap faktor-faktor yang meningkatkan risiko makrosomia. Adanya DOPE (diabetes, obesity, prolonged pregnancy, excessive fetal size or maternal weight gain) akan meningkatkan risiko kejadian. Keadaan intrapartum yang banyak dilaporkan berhubungan dengan kejadian distosia bahu adalah kala I lama, partus macet, kala II lama, stimulasi oksitosin, dan persalinan vaginal dengan tindakan. Meskipun demikian, perlu disadari bahwa sebagian besar kasus distosia bahu tidak dapat di prediksi dengan tepat sebelumnya. Upaya pencegahan distosia bahu dan cedera dapat ditimbulkannya dapat dilakukan dengan cara :
1.    Tawarkan untuk dilakukan bedah sesar pada persalinan vaginal berisiko tinggi. Janin luar biasa besar (>5 kg), janin sangat besar (>4,5 kg) dengan ibu diabetes, janin besar (>4kg) dengan riwayat distosia bahu pada persalinan sebelumnya, kala II yang memanjang dengan janin besar.
2.    Identifikasi dan obati diabetes pada ibu.
3.    Selalu bersiap bila sewaktu-waktu terjadi
4.    Kenali adanya distosia seawal mungkin. Upaya mengejan, menekan suprapubis atau fundus dan traksi berpotensi meningkatkan resiko cedera pada janin.
5.    Perhatikan waktu dan segera minta pertolongan begitu distosia bahu diketahui. Bantuan diperlukan untuk membuat posisi McRoberts, pertolongan persalinan, resusitasi bayi dan tindakan anastesia (bila perlu).
Distosia bahu dapat dikenali apabila didapatkan :
1.    Kepala bayi sudah lahir, tetapi bahu tertahan dan tidak dapat dilahirkan.
2.    Kepala bayi sudah lahir, tetapi tetap menekan vulva dengan kencang.
3.    Dagu tertarik dan menekan perineum.
4.    Traksi pada kepala tidak berhasil melahirkan bahu yang tetap tertahan di kranial simfisis pubis.
Penatalaksanaan
Diperlukn seorang asisten untuk membantu, sehingga segeralah minta bantuan. Jangan melakukan tarikan atau dorongan sebelum memastikan bahwa bahu posterior sudah masuk ke panggul. Bahu posterior yang belum melewati pintu atas panggul akan semakin sulit di lahirkan bila dilakukan tarikan pada kepala. Untuk mengendorkan ketegangan yang menyulitkan bahu posterior masuk panggul tersebut, dapat dilakukan episiotomi yang luas, posisi McRobert atau dada-lutut. Dorongan pada fundus juga tidak diperkenankan karena semakin menyulitkan bahu untuk dilahirkan dan berisiko menimpulkan rupture uteri. Disamping perlunya asisten dan pemahaman yang baik tentang mekanisme persalinan, keberhasilan pertolongan persalinan dengan distosia bahu juga ditentkan oleh waktu. Setelah kepala lahir akan terjadi penurunan pH arteria umbulikalis dengan laju 0,04 unit/menit. Dengan demikian, pada bayi yang sebelumnya tidak mengalami hipoksia tersedia waktu antara 4-5 menit untuk melakukan manuver melahirkan bahu sebelum terjadi cedera hipoksik pada otak.
Secara sistematis tindakan pertolongan distosia bahu adalah sebagai berikut :
1.    Minta bantuan tenaga kesehatan lain, untuk menolong persalinan dan resusitasi neonatus bila diperlukan. Bersiaplah juga untuk kemungkinan perdarahan pascasalin atau robekan perineum setelah tatalaksana.
2.    Lakukan manuver McRobert. Dalam posisi ibu berbaring telentang, mintalah ia untuk menekuk kedua tungkainya dan mendekatkan lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya. Mintalah bantuan 2 orang asisten untuk menekan fleksi kedua lutut ibu ke arah dada.
3.    Mintalah salah seorang asisten untuk melakukan tekanan secara simultan ke arah lateral bawah pada daerah suprasimfisis untuk membantu persalinan bahu.
4.    Dengan memakai sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi, lakukan tarikan yang mantap dan terus menerus ke arah aksial (searah tulang punggung janin) pada kepala janin untuk menggerakkan bahu depan di bawah simfisis pubis.
5. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan :
a)    Buatlah episiotomi untuk memberi ruangan yang cukup untuk memudahkan manuver internal.
b)   Pakailah sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi, masukkan tangan ke dalam vagina pada sisi punggung bayi.
c)    Lakukan penekanan di sisi posterior pada bahu posterior untuk mengadduksikan bahu dan mengecilkan diameter bahu.
d)   Rotasikan bahu ke diameter oblik untuk membebaskan distosia bahu.
e)    Jika diperlukan, lakukan juga penekanan pada sisi posterior bahu anterior dan rotasikan bahu ke diameter oblik.
6. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan setelah dilakukan tindakan di atas:
a)      Masukkan tangan ke dalam vagina.
b)      Raih humerus dari lengan posterior, kemudian sembari menjaga lengan tetap fleksi pada siku, pindahka lengan ke arah dada. Raih pergelangan tangan bayi dan tarik lurus ke arah vagina. Manuver ini akan memberikan ruangan untuk bahu anterior agar dapat melewati bawah simfisis pubis.
Jika semua tindakan di atas tetap tidak dapat melahirkan bahu, terdapat manuver-manuver lain yang dapat dilakukan, misalnya kleidotomi, simfisiotomi,metode sling atau manuver Zavanelli. Namun manuver-manuver ini hanya boleh dikerjakan oleh tenaga terlatih. Maneuver Mc Robert sebagai pilihan utama adalah sangat beralasan, karena manuver ini cukup sederhana, aman, dan dapat mengatasi sebagian besar distosia bahu derajat ringan sampai sedang.
Rekomendasi
Langkah penanganan distosia bahu sangat direkomendasikan menggunakan teknik Manuver McRobert sebagai pilihan utama karena manuver ini cukup sederhana, aman dan dapat mengatasi sebagian besar bahu derajat ringan sampai sedang. Persalinan dengan distosia bahu tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang karena  harus dikerjakan oleh tenaga terlatih. Mengingat komplikasi diatas, maka sangat diperlukan konseling antenatal yang memadai, melakukan pelatihan stimulasi dan pengawasan ketenagakerjaan yang lebih baik, serta melatih tenaga kesehatan untuk penanganan distosia bahu dalam kegawatdaruratan persalinan agar mempermudah dalam menangani kasus distosia bahu.

Sumber :
Lisnawati, L. 2012. Asuhan Kebidanan terkini Kegawatdaruratan Maternal            dan Neonatal. Tasikmalaya : Trans Info Media
Lok, Z.L.Z., Yvonne, K.Y.C., dan Tak, Y.L. 2016. Predictive factors for the success of McRoberts’ manoeuvre and suprapubic pressure in relieving shoulder dystocia: a cross-sectional study. BMC Pregnancy and Childbirth 16:334
Prawirohardjo, S. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono         Prawirohardjo.

2 comments:

  1. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q
    paling diminati di Indonesia,
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    ~bandar poker
    ~bandar-Q
    ~domino99
    ~poker
    ~bandar66
    ~sakong
    ~aduQ
    ~capsa susun
    ~perang baccarat (new game)
    segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
    Whatshapp : +85515373217

    ReplyDelete
  2. Did you realize there is a 12 word sentence you can communicate to your man... that will trigger intense feelings of love and instinctual attraction for you buried within his chest?

    That's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's impulse to love, adore and guard you with all his heart...

    ====> 12 Words Who Fuel A Man's Desire Response

    This impulse is so hardwired into a man's brain that it will drive him to work better than ever before to build your relationship stronger.

    As a matter of fact, fueling this all-powerful impulse is so important to having the best possible relationship with your man that the moment you send your man one of the "Secret Signals"...

    ...You'll immediately notice him expose his heart and mind to you in such a way he never expressed before and he'll distinguish you as the only woman in the world who has ever truly understood him.

    ReplyDelete