ANALISIS JURNAL
Distosia bahu ialah
kelahiran kepala janin dengan bahu anterior macet diatas sacral promontory
karena itu tidak bisa lewat masuk ke dalam panggul atau bahu tersebut bisa
lewat promontorium, tetapi mendapat halangan dari tulang sakrum. Distosia bahu
adalah keadaan darurat obstetrik yang jarang terjadi dengan kejadian yang
dikutip mulai dari 0,58 sampai 0,7%. Dalam singkat beberapa menit, ini bisa menyebabkan
morbiditas janin dan kematian. Upaya untuk mengidentifikasi distosia bahu
dengan pilihan operasi caesar untuk mengembalikan faktor risiko dengan manuver
rendah yang jarang digunakan karena tingginya tingkat keberhasilan dari manuver
yang kurang invasif. Unsur umum antara berbagai algoritma adalah melakukan
manuver McRoberts dan tekanan suprapubik pada contoh pertama, dan
kegagalan metode ini harus diikuti oleh
manuver lain seperti metode rotasi pengiriman lengan posterior dan semua
manuver.
Distosia bahu adalah
suatu keadaan diperlukannya manuver obstetrik oleh karena bayi dengan tarikan
biasa ke arah belakang pada kepala bayi tidak berhasil untuk melahirkan bayi.
Pada persalinan dengan presentasi kepala, setelah kepala lahir bahu tidak dapat
dilahirkan dengan cara pertolongan biasa dan tidak didapatkan sebab lain dari kesulitan
tersebut (Sarwono Prawirohardjo, 2011).
Faktor Risiko
Bayi cukup bulan pada
umumnya memiliki ukuran bahu yang lebih lebar dari kepalanya, sehingga
mempunyai risiko terjadinya distosia bahu. Risiko akan meningkat dengan
bertambahnya perbedaan-perbedaan antara ukuran badan dan bahu dengan ukuran
kepalaya. Pada bayi makrosomia, perbedaan ukuran tersebut lebih besar dibanding
bayi tanpa makrosomia, sehingga bayi makrosomia lebih beresiko. Dengan
demikian, kewaspadaan terjadinya distosia bahu diperlukan pada setiap
pertolongan persalinan dan semakin penting bila terhadap faktor-faktor yang
meningkatkan risiko makrosomia. Adanya DOPE (diabetes, obesity, prolonged pregnancy, excessive fetal size or
maternal weight gain) akan meningkatkan risiko kejadian. Keadaan
intrapartum yang banyak dilaporkan berhubungan dengan kejadian distosia bahu
adalah kala I lama, partus macet, kala II lama, stimulasi oksitosin, dan
persalinan vaginal dengan tindakan. Meskipun demikian, perlu disadari bahwa
sebagian besar kasus distosia bahu tidak dapat di prediksi dengan tepat
sebelumnya. Upaya pencegahan distosia bahu dan cedera dapat ditimbulkannya
dapat dilakukan dengan cara :
1.
Tawarkan untuk dilakukan bedah sesar pada persalinan vaginal berisiko
tinggi. Janin luar biasa besar (>5 kg), janin sangat besar (>4,5 kg)
dengan ibu diabetes, janin besar (>4kg) dengan riwayat distosia bahu pada
persalinan sebelumnya, kala II yang memanjang dengan janin besar.
2.
Identifikasi dan obati diabetes pada ibu.
3.
Selalu bersiap bila sewaktu-waktu terjadi
4.
Kenali adanya distosia seawal mungkin. Upaya mengejan, menekan suprapubis
atau fundus dan traksi berpotensi meningkatkan resiko cedera pada janin.
5.
Perhatikan waktu dan segera minta pertolongan begitu distosia bahu
diketahui. Bantuan diperlukan untuk membuat posisi McRoberts, pertolongan
persalinan, resusitasi bayi dan tindakan anastesia (bila perlu).
Distosia bahu dapat dikenali apabila
didapatkan :
1.
Kepala bayi sudah lahir, tetapi bahu tertahan dan tidak dapat dilahirkan.
2.
Kepala bayi sudah lahir, tetapi tetap menekan vulva dengan kencang.
3.
Dagu tertarik dan menekan perineum.
4.
Traksi pada kepala tidak berhasil melahirkan bahu yang tetap tertahan di
kranial simfisis pubis.
Penatalaksanaan
Diperlukn seorang
asisten untuk membantu, sehingga segeralah minta bantuan. Jangan melakukan
tarikan atau dorongan sebelum memastikan bahwa bahu posterior sudah masuk ke
panggul. Bahu posterior yang belum melewati pintu atas panggul akan semakin
sulit di lahirkan bila dilakukan tarikan pada kepala. Untuk mengendorkan ketegangan
yang menyulitkan bahu posterior masuk panggul tersebut, dapat dilakukan
episiotomi yang luas, posisi McRobert atau dada-lutut. Dorongan pada fundus
juga tidak diperkenankan karena semakin menyulitkan bahu untuk dilahirkan dan
berisiko menimpulkan rupture uteri. Disamping perlunya asisten dan pemahaman
yang baik tentang mekanisme persalinan, keberhasilan pertolongan persalinan
dengan distosia bahu juga ditentkan oleh waktu. Setelah kepala lahir akan
terjadi penurunan pH arteria umbulikalis dengan laju 0,04 unit/menit. Dengan
demikian, pada bayi yang sebelumnya tidak mengalami hipoksia tersedia waktu
antara 4-5 menit untuk melakukan manuver melahirkan bahu sebelum terjadi cedera
hipoksik pada otak.
Secara sistematis tindakan pertolongan
distosia bahu adalah sebagai berikut :
1.
Minta
bantuan tenaga kesehatan lain, untuk menolong persalinan dan resusitasi
neonatus bila diperlukan. Bersiaplah juga untuk kemungkinan perdarahan
pascasalin atau robekan perineum setelah tatalaksana.
2.
Lakukan
manuver McRobert. Dalam posisi ibu berbaring telentang, mintalah ia untuk
menekuk kedua tungkainya dan mendekatkan lututnya sejauh mungkin ke arah
dadanya. Mintalah bantuan 2 orang asisten untuk menekan fleksi kedua
lutut ibu ke arah dada.
3.
Mintalah
salah seorang asisten untuk melakukan tekanan secara simultan ke arah
lateral bawah pada daerah suprasimfisis untuk membantu persalinan bahu.
4.
Dengan memakai sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi,
lakukan tarikan yang mantap dan terus menerus ke arah aksial (searah tulang
punggung janin) pada kepala janin untuk menggerakkan bahu depan di bawah
simfisis pubis.
5. Jika bahu masih
belum dapat dilahirkan :
a)
Buatlah episiotomi untuk memberi ruangan yang cukup untuk memudahkan
manuver internal.
b)
Pakailah sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat
tinggi, masukkan tangan ke dalam vagina pada sisi punggung bayi.
c)
Lakukan penekanan di sisi posterior pada bahu posterior
untuk mengadduksikan bahu dan mengecilkan diameter bahu.
d)
Rotasikan bahu ke diameter oblik untuk membebaskan distosia bahu.
e)
Jika diperlukan, lakukan juga penekanan pada sisi posterior
bahu anterior dan rotasikan bahu ke diameter oblik.
6. Jika bahu masih
belum dapat dilahirkan setelah dilakukan tindakan di atas:
a)
Masukkan tangan ke dalam vagina.
b)
Raih humerus dari lengan posterior, kemudian sembari menjaga lengan
tetap fleksi pada siku, pindahka lengan ke arah dada. Raih pergelangan tangan
bayi dan tarik lurus ke arah vagina. Manuver ini akan memberikan ruangan untuk
bahu anterior agar dapat melewati bawah simfisis pubis.
Jika semua tindakan di atas tetap tidak
dapat melahirkan bahu, terdapat manuver-manuver lain yang dapat dilakukan,
misalnya kleidotomi, simfisiotomi,metode sling atau manuver Zavanelli. Namun
manuver-manuver ini hanya boleh dikerjakan oleh tenaga terlatih. Maneuver Mc
Robert sebagai pilihan utama adalah sangat beralasan, karena manuver ini cukup
sederhana, aman, dan dapat mengatasi sebagian besar distosia bahu derajat
ringan sampai sedang.
Rekomendasi
Langkah penanganan distosia bahu sangat
direkomendasikan menggunakan teknik Manuver McRobert sebagai pilihan utama
karena manuver ini cukup sederhana, aman dan dapat mengatasi sebagian besar
bahu derajat ringan sampai sedang. Persalinan dengan distosia bahu tidak boleh
dilakukan oleh sembarang orang karena
harus dikerjakan oleh tenaga terlatih. Mengingat komplikasi diatas, maka
sangat diperlukan konseling antenatal yang memadai, melakukan pelatihan
stimulasi dan pengawasan ketenagakerjaan yang lebih baik, serta melatih tenaga
kesehatan untuk penanganan distosia bahu dalam kegawatdaruratan persalinan agar
mempermudah dalam menangani kasus distosia bahu.
Sumber :
Lisnawati, L. 2012.
Asuhan Kebidanan terkini Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Tasikmalaya : Trans Info Media
Lok, Z.L.Z., Yvonne, K.Y.C., dan Tak, Y.L. 2016. Predictive factors for the success of McRoberts’
manoeuvre and suprapubic pressure in relieving shoulder dystocia: a
cross-sectional study. BMC Pregnancy and
Childbirth 16:334
Prawirohardjo,
S. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
ReplyDeletemampir di website ternama I O N Q Q
paling diminati di Indonesia,
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
~bandar poker
~bandar-Q
~domino99
~poker
~bandar66
~sakong
~aduQ
~capsa susun
~perang baccarat (new game)
segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
Whatshapp : +85515373217
Did you realize there is a 12 word sentence you can communicate to your man... that will trigger intense feelings of love and instinctual attraction for you buried within his chest?
ReplyDeleteThat's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's impulse to love, adore and guard you with all his heart...
====> 12 Words Who Fuel A Man's Desire Response
This impulse is so hardwired into a man's brain that it will drive him to work better than ever before to build your relationship stronger.
As a matter of fact, fueling this all-powerful impulse is so important to having the best possible relationship with your man that the moment you send your man one of the "Secret Signals"...
...You'll immediately notice him expose his heart and mind to you in such a way he never expressed before and he'll distinguish you as the only woman in the world who has ever truly understood him.